Kelas Inspirasi Hadir Kembali di Jakarta

Kompas.com - 22/06/2015, 18:30 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
– Sejak digagas pertama kali di tahun 2012 oleh beberapa Relawan dari kalangan profesional dan Tim Indonesia Mengajar (IM), Kelas Inspirasi (KI) semakin diminati oleh banyak kalangan yang memiliki kepedulian di dunia pendidikan.

Hal ini dibuktikan dengan tingginya animo Relawan Pengajar, Dokumentator dan Fasilitator serta bertambahnya jumlah Sekolah Dasar (SD) di Jakarta yang disambangi di Hari Inspirasi dari tahun ke tahunnya.

Bila Kelas Inspirasi pertama di Jakarta yang di selenggarakan pada tanggal 25 April 2012 hanya diikuti oleh 25 sekolah, 200 relawan dan 25 panitia, maka di tahun 2014 yang lalu jumlahnya telah berlipat menjadi 64 sekolah, 747 relawan pengajar, 244 relawan dokumentator, 70 relawan fasilitator dan 75 panitia.

Dengan demikian tercatat lebih dari 1.700 orang yang terlibat dengan lebih dari 130 sekolah terdampak dalam gerakan yang berbasis partisipatif ini, hanya di Jakarta! Saat ini KI telah menyebar di 119 kota di Indonesia dengan lebih dari 100 Hari Inspirasi.

Melihat kecenderungan ini, Kelas Inspirasi hadir kembali di Jakarta untuk kali yang keempat (KI Jakarta#4). Meski pembukaan baru dilakukan pada tanggal 8 Juni 2015 yang lalu melalui laman www.kelasinspirasijakarta.org, tercatat 366 pengajar, 57 dokumentator dan 17 fasilitator yang telah mendaftar. Sebanyak 70% dari relawan yang mendaftar merupakan lulusan S1 dan 20 persennya berlatar belakang S2 per 17 Juni 2015. 

Ragam profesi yang ikut berpartisipasi pun sangat bervariasi mulai dari keuangan, perbankan, rekayasa teknik, komunikasi dan informasi, media, manajemen konsultan, pemasaran, penjualan, riset, seni, olahraga, hiburan, dan lain lain. Pendaftaran akan ditutup pada tanggal 11 Juli dan Hari Inspirasi akan dilakukan secara serentak di tanggal 9 September 2015.

Yang membedakan KI kali ini dengan sebelumnya adalah para Relawan yang mendaftar dapat merekomendasikan SD tempat melakukan pengajaran di laman pendaftaran. Hal ini tentu memberikan ruang partisipatif yang lebih luas bagi Pengajar sehingga hubungan yang mendalam dan berkelanjutan dapat terbangun antara para Pengajar, Guru dan murid-murid di sekolah tersebut. Selain hal tersebut, pendekatan ini juga lebih mengasah sensitifitas para Relawan untuk dapat membantu sekolah yang tepat agar Pengajar dapat secara optimal membagi pengalaman dan inspirasinya.

"Kelas Inspirasi ini kami kembangkan dengan tujuan mulia, yaitu menjadi medium bagi para profesional yang ingin membagi cerita dan pengalaman yang digeluti sehari-hari terkait dengan profesinya kepada para murid SD. Cuti satu hari para Pengajar tersebut diharapkan dapat menginspirasi anak-anak seumur hidup! Esensi inilah yang ingin kami tumbuhkembangkan sehingga semakin banyak professional yang terpanggil untuk turun tangan membantu peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia," kata Rahmat Danu Andika, Manajer Divisi Public Engagement Indonesia Mengajar dalam pernyataan yang diterima Kompas.com.

Sementara itu Nalendra Wiryawan, Koordinator KI Jakarta#4 menjelaskan, "Semangat yang kami kedepankan dalam KI kali ini adalah membuat ruang partisipatif yang lebih luas bagi Pengajar. Untuk itu kami berharap dapat menemukan sekolah yang tepat sebagaimana yang direkomendasikan Pengajar baik SD formal maupun yang marjinal. Marjinal dalam konteks ini dapat dianggap sebagai SD yang ‘membutuhkan’ dan dapat tercermin dari berbagai aspek."

"Salah satu penentunya adalah SD yang sebagian siswanya berasal dari kalangan menengah ke bawah. Disamping itu, kami juga ingin mulai mengikutsertakan Sekolah Madrasah Ibtidaiah dan Sekolah Luar Biasa. Ini akan menjadi salah satu tujuan yang ingin disasar, yaitu memperluas cakupan jenis institusi pendidikannya," jelas Nalendra.

Beragam kegiatan untuk memperluas basis Relawan Pengajar, Dokumenter dan Fasilitator dilakukan secara kolaboratif dan kreatif dengan banyak komunitas, salah satunya dengan Indo Runners di Kelas Inspirasi Run. Kegiatan yang akan dilakukan saat Tuesday Night Run (TNR) ini bahkan tidak hanya dilakukan di Jakarta, namun direncanakan di kota-kota lainnya dimana KI telah hadir. Selain itu juga digelar program sayembara untuk mengajak lebih banyak relawan untuk bergabung dengan medium media social secara kreatif.

KI Jakarta#4 kali ini dikembangkan dengan semangat baru sebagaimana yang ditampilkan dalam berbagai desain materi sosialisasi yang lebih berwarna dan kaya ragam. Hal ini tidak berlebihan karena Panitia ingin memperluas basis Relawan di kalangan professional muda yang saat ini banyak mengisi kelas menengah negeri ini.

Selain itu, hal-hal baru yang ada pada KI Jakarta #4 ini diantaranya adalah: memiliki fitur baru rekomendasi sekolah, aplikasi statistik web yang lebih maju, website KIJkt yg terpisah, hasil karya dokumentator akan ditampilkan di web kelasinspirasijakarta.org, masuknya sekolah madrasah dan swasta pada SD tujuan, bergabungnya relawan difabel, lebih banyak ragam profesi, himbauan orang tua murid agar ikut datang pada Hari Inspirasi dan partisipasi aktif panitia yang mencapai 100 relawan.

Dengan demikian KI Jakarta#4 diharapkan lebih berwarna, lebih kaya inspirasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Melampaui Angka: Membangun Kualitas Pendidikan yang Bermakna

Melampaui Angka: Membangun Kualitas Pendidikan yang Bermakna

Edu
Beasiswa Bank KEB Hana bagi Mahasiswa S1 UGM, Ada Bantuan Rp 10 Juta

Beasiswa Bank KEB Hana bagi Mahasiswa S1 UGM, Ada Bantuan Rp 10 Juta

Edu
Dosen Unair Beberkan Cara Meningkatkan BUMdes lewat Desa Wisata

Dosen Unair Beberkan Cara Meningkatkan BUMdes lewat Desa Wisata

Edu
Gaji PNS Naik 2024, Lulusan SMA-S1 Kemenkumham Per Bulan Dapat Segini

Gaji PNS Naik 2024, Lulusan SMA-S1 Kemenkumham Per Bulan Dapat Segini

Edu
Hari Kesehatan Mental Sedunia 2024: Prioritaskan Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Hari Kesehatan Mental Sedunia 2024: Prioritaskan Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Edu
Kuliah Umum Unkris Angkat Peran Yayasan Pendidikan Lahirkan Alumni Berkualitas

Kuliah Umum Unkris Angkat Peran Yayasan Pendidikan Lahirkan Alumni Berkualitas

Edu
Pelajar Tak Tahu Kepanjangan MPR, Pakar Unesa: Rendahnya Pengetahuan Umum Jadi Bahan Refleksi

Pelajar Tak Tahu Kepanjangan MPR, Pakar Unesa: Rendahnya Pengetahuan Umum Jadi Bahan Refleksi

Edu
Kisah Yohanes, 3 Kali Dapat Beasiswa Pemerintah, ADEM hingga LPDP

Kisah Yohanes, 3 Kali Dapat Beasiswa Pemerintah, ADEM hingga LPDP

Edu
Kartu Ujian CPNS 2024 Belum Muncul? Ini yang Harus Dilakukan Pelamar

Kartu Ujian CPNS 2024 Belum Muncul? Ini yang Harus Dilakukan Pelamar

Edu
Menanti Kemajuan Pendidikan di Era Pemerintahan Prabowo

Menanti Kemajuan Pendidikan di Era Pemerintahan Prabowo

Edu
Apakah Sekolah Kedinasan Kemenkumham Poltekim-Poltekip Masih Ada? Ini Jawabannya

Apakah Sekolah Kedinasan Kemenkumham Poltekim-Poltekip Masih Ada? Ini Jawabannya

Edu
Jadwal Lengkap Ujian SKD dan SKB CPNS Kemenkumham 2024

Jadwal Lengkap Ujian SKD dan SKB CPNS Kemenkumham 2024

Edu
Konferensi Internasional Redea Institute Soroti Kepemimpinan Etis dan Masa Depan Pendidikan:

Konferensi Internasional Redea Institute Soroti Kepemimpinan Etis dan Masa Depan Pendidikan:

Edu
Hari Kesehatan Mental Sedunia 2024, Psikolog: Terima Kekurangan Jadi Bagian dari Diri Kita

Hari Kesehatan Mental Sedunia 2024, Psikolog: Terima Kekurangan Jadi Bagian dari Diri Kita

Edu
DPRD DKI Jakarta: Tahun 2025 Ada Rp 1,7 Triliun buat Sekolah Swasta-Negeri Gratis

DPRD DKI Jakarta: Tahun 2025 Ada Rp 1,7 Triliun buat Sekolah Swasta-Negeri Gratis

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau