PAUD untuk Semua, Memaksimalkan "Golden Age" Anak-Anak Indonesia

Kompas.com - 01/09/2015, 13:42 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis

Bahkan, kini pemerintah di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mencanangkan program "1 Desa 1 PAUD". Dalam pembangunannya, menurut Anies, bukan hanya dilakukan dalam aktivitas kedinasan saja. Namun, hal ini membutuhkan kerja sama seluruh komponen masyarakat, termasuk organisasi di bidang PAUD.

PAUD untuk semua

Tak hanya pemerintah. Sebagian masyarakat pun mulai paham pentingnya PAUD bagi semua kalangan. Pemandu program "Kick Andy", Andy F. Noya, misalnya. Ia besama sang istri mendirikan PAUD gratis di Kampung Dadap, Serpong. Andy mengakui bahwa hal yang lakukan itu sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap masyarakat dan kepercayaannya.

Sementara itu, di Surabaya, ada Sri Emy, seorang pelopor PAUD yang berdedikasi mendirikan pos belajar bagi anak-anak kurang mampu di lingkungannya. Pendidikan, menurut Emy, merupakan peluang yang harus dibagikan secara adil bagi semua anak tanpa menimbang status ekonomi.

Dibekali tekad bulat, Emy kemudian menghadiri beragam pelatihan PAUD agar mendapat pengetahuan dan keterampilan relevan. Lalu, ia pun mantap membuka pos PAUD di rumahnya sendiri.

"Murid di sini kebanyakan adalah anak-anak pedagang pasar atau tukang becak," ucap Emy.

"Sebelum pos PAUD didirikan, mereka sering menghabiskan waktu di pasar sambil menunggu orang tua selesai bekerja," ujarnya.

Emy mengakui, sering kali orang tua mereka tidak mampu membayar. Ia pun tak sungkan memberikan pengajaran secara cuma-cuma.

Namun, lama kelamaan, karena banyak anak kurang mampu mendaftar, permasalahan dana pun muncul. Padahal, subsidi pemerintah saat itu terbatas. Untungnya, UNICEF dengan dukungan Alfamart dan Alfamidi memberikan Emy dan pos PAUD-nya harapan untuk terus melaju.

Memang, lini industri pun kian menyadari kebutuhan akan sumber daya manusia berkualitas yang dipupuk sejak usia dini. Sejak 2012 misalnya, tercatat sudah enam PAUD di sekitar Sunter dan Kerawang masuk dalam daftar binaan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).

Tak hanya bantuan renovasi bangunan atau kelengkapan fasilitas saja, kesejahteraan guru PAUD tersebut juga ikut ditingkatkan. Selain itu, seminar rutin guru pun terus diadakan agar kualitas pengajaran tetap terjaga.

Contoh saja PAUD Gembira di Sungai Bambu, Sunter. Awalnya, PAUD ini hanya menggunakan pos RW sebagai ruang kelas sampai akhirnya tak mencukupi lagi. Kini, para siswa dapat belajar dalam bangunan layak dan nyaman juga fasilitas lengkap.

Tak jauh dari PAUD Gembira, sekitar 40 murid di PAUD Riang pun kini tak perlu berdesakan dalam bangunan sempit. Bahkan, para ibu yang sedang menunggu anak mereka juga turut diberikan pengajaran bagaimana membangun home industry.

"(Dengan bantuan ini) Semoga anak-anak Indonesia bisa mendapatkan pendidikan yang menyenangkan, atraktif, dan di saat yang sama juga membangun mental dan karakter sejak kecil sehingga bisa menjadi dasar manusia Indonesia yang baik," ungkap Bob Azam, Direktur Administrasi TMMIN, Senin (31/8/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau