Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/09/2015, 09:43 WIB
Magdalena Windiana Siahaan

Penulis

"Jika dilihat perkembangan suatu bangsa, negara atau dalam perkembangan industri atau apa pun itu, manusia adalah penggerak yang utama. Nah, pengembangan manusia ini didapatkan melalui pendidikan," ujar I Made Tangkas, Direktur Corporate and External Affair Directorate PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Rabu (2/9/2015) di Jakarta.

"SDM yang kuat dan kokoh itu ada karena mereka mempunyai pendidikan yang cukup, pemahaman dan kompetensi, juga motivasi mau menjalankan regulasi dan aturan," tuturnya.

Berbicara tentang jangkauan, Yayasan Toyota dan Astra sendiri sudah memberi beasiswa di berbagai tingkat pendidikan, dari mulai SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi. Bahkan, beasiswa diberikan tidak hanya kepada siswa, tapi juga kepada peneliti, guru, dosen, dan tenaga pengajar lain. Hingga awal 2014, sudah sebanyak 92.713 beasiswa diberikan. Mulai dari Sumatera sampai Papua.

Ia juga menambahkan, sejauh ini persyaratan penerima beasiswa untuk tingkat SD, SMP, dan SMA tidak terlalu ketat. Dua syarat utamanya adalah berprestasi dan memiliki keterangan bahwa orang tua mereka tidak mampu.

Tanggung jawab dalam membangun pendidikan anak-anak bangsa tak bisa sepenuhnya diserahkan kepada pemerintah saja. Hal ini membutuhkan kerja sama berbagai pihak, termasuk masyarakat dan industri sebagai penyerap tenaga kerja.

Harapannya, pendidikan bukan lagi menjadi barang mahal yang hanya bisa dikonsumsi kalangan menengah ke atas. Namun, sesuai amanat UUD 1945, setiap warga berhak mendapatkan pendidikan tanpa terkecuali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com