Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliah Berbasis Praktik, Tumbuhkan Taring Insinyur Lokal!

Kompas.com - 16/09/2015, 13:55 WIB
Anne Anggraeni Fathana

Penulis

Mengenali proses produksi yang efisien tentu dapat mendukung mahasiswa nantinya menciptakan produk otomotif berkualitas dan mendorong daya saing.

"Tentu saja, ini membawa dampak dan perubahan besar bagi proses pembelajaran mahasiswa. Misalnya, dalam ilmu kami ada istilah yang disebut bottleneck. Sebelumnya, mahasiswa hanya bisa membayangkan teorinya saja, sekarang mereka bisa tahu bagaimana aplikasinya,” kata Yuri.

Menurut Yuri, laboratorium memang diperlukan untuk mengurangi pembelajaran yang teoretis. Kehadiran LPSL di UI menjadi penanda adanya proses yang berjalan untuk menyiapkan praktik yang sejalan dengan keadaan dunia industri.

Peran industri

Mencetak insinyur-insinyur produktif tidak hanya porsi institusi pendidikan, namun sebenarnya tanggung jawab semua pihak. Salah satunya adalah pelaku industri sebagai pemilik fasilitas. Terlebih lagi, perguruan tinggi semakin membutuhkan penghubung dengan dunia industri.

"Perusahaan kami lekat dengan sistem lean manufacture atau Toyota Production System sehingga tercetus ide membuat model laboratorium yang mencerminkan pemahaman, pengetahuan, dan praktik dunia industri dalam kelas," kata Direktur Corporate and External Affair PT TMMIN I Made Dana Tangkas, Rabu (2/9/2015).

Dunia industri yang terus berkembang membuat calon sarjana harus berkejaran dengan keadaan. Mereka harus bisa aktif berinovasi untuk bersaing menghidupkan pasar sebagai produsen.

Terlebih, kedatangan Pasar Bebas ASEAN mau tidak mau menuntut mahasiswa membekali diri agar tidak kalah saing dengan SDM asing. Negara ini semakin membutuhkan kebangkitan insinyur-insinyur yang produktif.

"Pembelajaran berbasis praktikum sudah harus diperkenalkan sejak awal. Jika mereka memiliki wawasan praktik dan mengenali sistem, nantinya tidak akan menjadi sarjana yang kagok ketika terjun ke dunia kerja," kata Made Dana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com