Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 03/10/2015, 14:42 WIB
|
EditorSri Noviyanti

KOMPAS.com – Kendala umum dalam dunia pendidikan adalah terbatasnya dana, waktu, dan akses antara pelajar dan institusi pendidikan. Padahal, pendidikan merupakan tiang utama untuk membangun sebuah negara.

Pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan sekolah menjadi modal untuk membina seseorang dalam memahami jenjang kehidupan selanjutnya. Dari sini pula, sumber daya manusia yang terampil dan mampu bersaing dapat tercipta.

Untungnya seiring dengan kemajuan teknologi, keterbatasan tersebut dapat dihapuskan. Sistem pendidikan formal yang membuat pelajar harus datang ke sekolah dapat terganti oleh model pendidikan terbuka dan jarak jauh (PTJJ).

Karena memanfaatkan media digital, PTJJ memberikan keleluasaan bagi pelajar yang berasal dari pelosok atau harus kuliah sambal bekerja. Mereka tidak perlu hijrah demi mengenyam pendidikan dan otomatis biayanya pun terjangkau.

PTJJ mendekatkan kelas pada pelajar dengan layanan tingkat kota dan kabupaten. Proses belajar mengajar dapat berjalan dibantu komputer, jaringan internet, dan fasilitas memadai.

Komunikasi serta interaksi belajar dalam sistem PTJJ dibangun tanpa harus menunggu adanya tatap muka seperti sekolah umum. Pelajar pun dapat memilih beragam subjek yang tersedia.

Kurikulum program studi, standar kelulusan, dan silabus dibangun berdasarkan kebutuhan pembelajaran. Tidak perlu khawatir, daya saing lulusan tak akan kalah karena sistem ini mengembangkan pelajaran teori bersamaan dengan praktek.

PTJJ sekaligus memberikan rangsangan bagi pelajar untuk lebih menghargai ilmu dan mandiri. Tanpa kesadaran untuk gigih, waktu mereka akan terbuang karena tidak bisa mengandalkan guru yang akan selalu mengawasi.

Ist Ilustrasi

Menjadi perhatian ASEAN
Sistem PTJJ sebenarnya telah lama menjadi sorotan di wilayah ASEAN. Konsep pendidikan ini mendukung aspek geografis Asia Tenggara, serta menjadi solusi pemerataan pendidikan.

PTJJ juga didukung oleh SEAMEO Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC), salah satu lembaga di bawah naungan Organisasi Menteri-menteri Pendidikan di Asia Tenggara. Sejak 1997, SEAMOLEC menjadi pusat keahlian dalam model pembelajaran ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+