Indonesia Berencana Alirkan Rp 350 Miliar untuk SEAMEO

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia berencana mengalirkan dana sebesar 25 juta dolar AS atau setara Rp 350 miliar untuk Organisasi Menteri-menteri Pendidikan di Asia Tenggara atau The Southeast Asia Ministers of Education Organization (SEAMEO) tahun depan. Angka itu dinilai menunjukkan kontribusi dan komitmen untuk terus mendukung kemajuan pendidikan di Asia Tenggara.

"Itu merupakan angka yang akan tercantum di proposal permintaan dana, meskipun kita masih menunggu persetujuan dalam APBN," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Anies Baswedan pada konferensi pers '50 Tahun SEAMEO', Kamis (8/10/2015).

Menurut Anies, kerja sama di bidang pendidikan harus selalu melewati batas antarnegara. Indonesia akan terus menjadi partisipan aktif dan mengusulkan berbagai kegiatan untuk mendorong kemajuan dunia pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.

Keberadaan SEAMEO dinilai penting sebagai integrasi pendidikan antarnegara Asia Tenggara dalam berbagi pengalaman dan belajar, terlebih dalam mempersiapkan sumber daya manusia menuju Masyarakat Ekonomi Asean.

Saat ini SEAMEO memiliki salah satu prioritas, yaitu meningkatkan kualitas guru. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, SEAMEO telah mengumpulkan banyak ahli dari beberapa negara untuk melakukan diskusi dalam pengembangan guru antarnegara.

"SEAMEO juga bekerja sama untuk membantu membuka akses dan meningkatkan kualitas pendidikan ke seluruh daerah, termasuk indonesia. Kita mencari tahu permasalahan dan percobaan untuk menemukan jalan keluar," Kata Anies.

Melalui SEAMEO juga akan ditambah pelatihan-pelatihan untuk guru dan pendidikan vokasi agar dapat menyiapkan tenaga kerja siap latih. Tujuannya, agar anak dapat memenuhi tuntutan di tempak kerja dan memiliki akses mudah untuk bekerja di berbagai negara.

"Untuk enam regional centre SEAMEO yang ada di Indonesia (SEAMEO BIOTROP, SEAMOLEC, SEAMEO RECFON, SEAQIL, SEAQIM, SEAQIS) akan diberikan dana sebesar Rp 84 miliar," ujar Anies.