Kompas.com - 22/10/2015, 06:47 WIB
Muhamad Malik Afrian

Penulis

KOMPAS.com - Membaca tak hanya menjadi cara untuk menambah pengetahuan. Ada sejumlah rahasia di balik kebiasaan ini. 

Sejumlah tokoh dunia dikenal punya kegemaran rutin membaca, bahkan di setiap pagi sembari meminum kopi. Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, adalah salah satu tokoh yang setiap pagi rutin membaca media massa utama.

Pendahulu Obama, Bill Clinton, juga diketahui suka membaca novel. Karya Ralph Ellison masuk daftar bacaan favoritnya.

Di antara sekian rahasia kebiasaan membaca adalah manfaatnya bagi kecerdasan otak. Membaca juga tak selalu berarti dari buku atau media cetak.

Perkembangan teknologi telah memungkinkan aktivitas tersebut dilakukan lewat dunia maya. Misalnya, memakai peranti bergerak seperti Samsung Galaxy Tab S2.

Mobilitas yang semakin tinggi, memungkinkan perangkat teknologi mobile memberikan andil lebih besar dalam kehidupan keseharian. Membaca bukan perkecualian. 

Terlebih lagi, layar Super AMOLED maupun dimensi dengan ketebalan tak lebih dari 5,6 milimeter seperti yang dipasang pada tablet tersebut, memberikan ketajaman warna dan membuatnya gampang dijinjing yang bisa memudahkan kebiasaan membaca. 

Berikut ini adalah berapa manfaat yang bisa didapat dari kebiasan membaca:

Perspektif dalam berpikir 

Clinton berpendapat, membaca merupakan cara dia mendapatkan referensi, dari literatur hingga aneka sudut pandang atas sebuah persoalan.

Dalam konteks Clinton, misalnya, dia mengaku mendapatkan sudut pandang sebagai politisi tentang diskriminasi ras dari novel The Invisible Man dan I Know Why the Caged Bird Sing.

Kemampuan menulis dan berbicara 

Banyak orator besar dikenal sebagai sosok kutu buku. Sebut saja Soekarno, Nelson Mandela, juga Abraham Lincoln.

Mereka mengembangkan kemampuan berbicara dan mempengaruhi audiens berbekal kegemaran membaca. 

Membantu pembelajaran

Thorndike, ahli pembelajaran asal Amerika Serikat, menyatakan belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respons.

Menurut dia, perubahan tingkah laku bisa berwujud sesuatu yang dapat diamati atau yang tidak dapat diamati.

Membaca, kata Thorndike, membantu proses pembelajaran dengan merangsang otak merespons materi bacaan. 

Mengasah otak

Dalam buku The New IQ, ingatan jangka panjang bisa dilatih, salah satunya lewat membaca. Bahkan, membaca disebut sebagai latihan terbaik untuk otak dan daya ingat.

Setiap halaman dan chapter yang biasa dibaca akan mengendap dalam ingatan. Untuk menantang kemampuan otak dan daya ingat, ada baiknya menjajal beragam buku, pengarang, dan gaya penulisan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau