Faktanya... Pelajar Indonesia Keteter dalam "Academic Writing"!

Kompas.com - 22/02/2016, 05:29 WIB

Membaca untuk menulis

Ada empat keterampilan berbahasa yang selama ini diperkenalkan dalam ilmu pengetahuan bahasa. Keempat keterampilan itu meliputi keahlian mendengar, bercakap, membaca dan menulis. Keempat-empatnya sangat berkaitan antara satu dengan lainnya.

Sejatinya, jika seseorang memiliki kemampuan mendengar yang baik, biasanya keterampilan bertuturnya juga baik. Lalu, jika seseorang punya tingkat keterampilan membaca yang juga baik, biasanya ia pun mampu menulis secara baik. Dengan kata lain, jangan berharap seseorang dapat menulis dengan baik jika tidak gemar membaca!

Berdasarkan hasil observasi, nilai rata-rata tes kemampuan bahasa Inggris orang Indonesia  yang paling baik biasanya pada aspek listening dan speaking. Umumnya nilai mereka "jeblok" pada keahlian writing. Padahal, banyak perguruan tinggi di luar negeri justru secara spesifik mensyaratkan nilai writing lebih tinggi dibandingkan speaking, karena tantangan utama bersekolah di perguruan tinggi di luar negeri berkelas dunia adalah kemampuan menulis akademis (academic writing).

Ya, itu tak bisa dimungkiri. Sebabnya, justru di situlah perkara writing sampai saat ini masih menjadi handicapped utama para pelajar Indonesia ketika menuntut ilmu di luar negeri. Mereka keteteran dalam hal academic writing!

Penulis adalah pemerhati pendidikan dan bergiat sebagai koordinator tim beasiswa pada Netherlands Education Support Office di Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau