Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LGBT: Lajang, Gadis, Bujang, Tingting!

Kompas.com - 22/02/2016, 09:56 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

"Yang penting, aku tidak jomblo," ujar Yudhiz.

"Tapi, pacarmu bukan buat kedok, kan?" goda Sandi.

Pemusik ternyata tidak setiap saat bicara hanya soal musik. Apalagi jika mereka berada dalam satu band. Soal-soal lain dibahas bersama. Mulai dari yang paling remeh sampai yang paling sensitif. Satu dua kali ada yang terlalu peka sehingga menjadi mudah tersinggung, tapi berulangkali mereka kemudian bisa saling memaafkan dan tertawa bersama lagi. Band menjadi keluarga.

Ketika masyarakat luas ramai bicara soal LGBT, justru kwartet Bendra, Sandi, Bagus, Yudhiz punya definisi sendiri: Lajang, Gadis, Bujang, Tingting! Dan, bagi mereka, tema ini lebih menarik. Senakal-nakalnya anak band, mereka sepakat untuk menjaga keperjakaan masing-masing dan keperawanan calon istri hingga tiba malam pertama yang sah. Mereka juga tidak mau mengganggu istri orang. "Kami tidak akan mengalihkan fokus dari gadis ke mama muda atau tante-tante," kata Bendra.

Lajang untuk bujang, itulah prinsip para musisi muda ini. Tapi, jadi persoalan jika terlalu lama melajang. "Pacaran terlampau lama itu tetap membujang namanya dan itu sama saja menjomblo," ujar Sandi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, lajang artinya sendirian atau belum kawin. Kurang lebih sama artinya dengan bujang, yaitu laki-laki atau perempuan yang belum kawin.

Melajang dan membujang pun sama belaka maknanya yaitu menjadi orang yang belum atau tidak mau kawin. Wikipedia memberi paparan yang lebih luas lagi. Secara harfiah, lajang diartikan sebagai seseorang yang memiliki status perkawinan belum pernah menikah. Status lajang tidak mengenal sentimen gender. Sebutan ini berlaku untuk perjaka dan gadis.

Untuk bujang, Wikipedia melakukan pemaknaan spesifik untuk laki-laki. Bujang atau bujangan diartikan pria yang tidak mempunyai istri. Tapi, bujang belum tentu perjaka. Definisi Wikipedia untuk perjaka atau jejaka adalah bujangan yang belum pernah melakukan persetubuhan. Kamus Besar Bahasa Indonesia lebih halus: laki-laki belum berumahtangga.

Pendakwah ajaran Islam menempuh langkah persuasif dengan berpetuah bahwa perasaan saling mencintai antara laki-laki dan perempuan bisa dicurahkan dengan ta'aruf. Bukan dengan pacaran yang dikhawatirkan bisa menghilangkan keperjakaan, seperti pemaknaan ala Wikipedia. Kehati-hatian ini pula yang mendasari sikap ulama Islam terhadap keinginan sebagian umat Muslim ikut dalam perayaan Hari Valentine.

Salah satu tugas ulama memang menjaga umat, walau pun itu bukan berarti ulama berwenang merenggut kemerdekaan individu. Dalam kaitan dengan lajang dan bujang, setiap gadis dan perjaka selayaknya dapat menjaga kesucian hingga tiba saat berikrar setia; ijab-qabul. Pengantin barunya betul-betul dua sejoli perjaka dan perawan "tingting".

Tidak ada yang salah dengan cinta, tidak ada yang tak benar dengan rindu. Namun, banyak hal menjadi samar sejak dua insan saling jatuh cinta, dan menjadi abu-abu ketika saling merindu. Nah, pada saat itu,  terutama ketika hati mengalami euforia yang menyebabkan akal menjadi tidak sehat, sepasang kekasih memerlukan nasihat, norma sosial, dan ajaran agama, supaya mereka tidak melampaui ambang batasnya sendiri.

Ya, ambang batasnya sendiri. Setiap manusia sesungguhnya punya batas. Namun, tidak setiap manusia sadar apakah ia telah melanggar garis dan sedang menuju marabahaya. Hidup sebagai makhluk individu dan sosial adalah lebih tentang mengingat dan mengingatkan. Sama-sama sering lupa dan lalai, sebaiknya jangan justru saling membantah dan mendebat.

Bandung, 13 Februari 2016
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com