Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasanudin Abdurakhman
Doktor Fisika Terapan

Doktor di bidang fisika terapan dari Tohoku University, Jepang. Pernah bekerja sebagai peneliti di dua universitas di Jepang, kini bekerja sebagai General Manager for Business Development di sebuah perusahaan Jepang di Jakarta.

Merencanakan Kuliah

Kompas.com - 18/04/2016, 09:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Kuliah bukanlah jaminan kecerahan masa depan. Bila Anda kuliah tanpa pertumbuhan skill, Anda sedang menghamburkan 4-5 tahun masa kuliah Anda secara sia-sia. Isilah masa tersebut dengan hal-hal positif yang menjamin pertumbuhan skill Anda. Atau bersiaplah menjadi penganggur!

Kini ada pula kecenderungan baru: melanjutkan ke S2. Beberapa mahasiswa bertanya pada saya, perlukah melanjutkan ke S2? Jawab saya, tergantung, Anda mau apa.

Seseorang yang ingin berkarir di bidang riset atau akademik, S2 diperlukan. Bahkan ia harus kuliah sampai S3. Tapi untuk masuk ke dunia kerja seperti di industri, apakah diperlukan?

Sejauh yang bisa saya pantau, tidak diperlukan, kecuali untuk bidang-bidang yang sangat khusus. Lalu, kenapa melanjutkan ke S2?

Tidak sedikit yang berfantasi bahwa dengan ijazah S2 akan lebih mudah baginya untuk masuk ke dunia kerja. Salah. Tapi kalau mau lebih jujur, banyak mahasiswa yang ingin melanjutkan ke S2 karena tidak percaya diri saat lulus S1.

Saya katakan, tanpa tujuan yang tegas dan spesisik, melanjutkan kuliah S2 hanya akan memperpanjang masa status mahasiswa sebagai kamuflase untuk menutupi pengangguran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com