Penyandang Disabilitas Dapat Fasilitas Khusus Saat Ujian SBMPTN

Kompas.com - 25/05/2016, 18:40 WIB
Adhis Anggiany Putri S,
M Latief

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Penyandang disabilitas yang mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) akan didampingi pendamping khusus saat mengerjakan soal ujian pada tanggal 31 Mei 2016 nanti. Namun, para pendamping itu wajib memenuhi kriteria dan disumpah terlebih dulu untuk menghindari kemungkinan terjadinya kecurangan.

"Penyandang disabilitas akan diperlakukan khusus, meski secara sistem tetap sama dari yang biasa," kata pengurus hubungan masyarakat Panitia Lokal (Panlok) 17 Padang, Sumatera Barat, Eriyanty, kepada Antara, Selasa (24/5/2016).

Dua pendamping khusus disiapkan, satu orang bertugas membacakan soal dan menulis jawaban peserta. Contoh, pada peserta tunanetra, pendamping membacakan soal ujian, lalu jika peserta memilih menjawab "B", maka pengawas wajib menulis jawaban sama.

"Selanjutnya pengawas (lain) yang menjadi saksi melihat dan membenarkan kepada peserta atas jawabannya," ucap Eritanty.

Tak hanya tunanetra, peserta penyandang disabilitas lain tetap dibantu sesuai kebutuhan mereka. Misalnya, tambah Eriyanty, peserta tuna rungu yang hanya bisa melihat akan dibantu berkomunikasi saat pengawas memberikan informasi. Untuk Panlok 17 Padang sendiri, sudah ada tiga orang peserta penyandang disabilitas yang dipastikan ikut ujian SBMPTN.

Selain pendampingan, peserta ujian penyandang disabilitas akan diberi ruangan berbeda tergantung lokasi, situasi, dan kondisi. Di beberapa kampus tempat penyelenggaraan SBMPTN, menurut Eriyanty, bahkan sudah ada lorong khusus untuk peserta yang menggunakan kursi roda, contohnya gedung I Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.

Panlok 17 Padang bukan satu-satunya panitia yang menyiapkan fasilitas khusus bagi penyandang disabilitas. Tahun ini, Panlok 50 Surabaya juga akan memberi fasilitas sama kepada sepuluh peserta SBMPTN penyandang disabilitas.

"Sepuluh calon mahasiswa disabilitas tersebut berasal dari berbagai daerah di Jatim, namun Surabaya menjadi kota dengan peserta disabilitas terbanyak," tutur Ketua Panlok 50, Yuni Sri Rahayu, di Surabaya.

Panitia SBMPTN memang telah berkomitmen bahwa semua orang tanpa kecuali bisa ikut serta dalam ujian SBMPTN asal memenuli syarat administrasi pendaftaran, termasuk para penyandang disabilitas.

Di pihak lain, Koordinator Biro Humas dan Hubungan Luar Negeri Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia Sumbar Ikhwan, menyarankan agar perguruan tinggi yang nanti menerima mahasiswa disabilitas tetap memberikan dukungan untuk memacu semangat untuk bisa menamatkan pendidikan.

"Hal ini penting sebab di luar negeri banyak penyandang disabilitas lulus perguruan tinggi dan sukses," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau