Sementara itu, etiket (etiquette) adalah bentuk sopan santun dalam pergaulan. Hal ini menyangkut segala hal yang sebaiknya dilakukan dan yang tidak. Etiket seperti ini berlaku pada dunia pergaulan sehari-hari dan dalam dunia pekerjaan tempat siapa saja mencari nafkah.
Wilayah etiket di antaranya cara memperkenalkan seseorang kepada orang lain, termasuk cara memperkenalkan diri sendiri kepada orang lain. Kemudian, cara menjaga sikap sopan santun antara pria dan wanita, baik sikap maupun arah pembicaraan.
Perlu diketahui, etiket pun mengajarkan kita cara berpakaian yang pantas baik untuk pria maupun wanita, menjaga sikap tubuh, tekanan bahasa saat menyapa atau berkenalan, sopan di tempat kerja, sopan ketika berhadapan dengan pria dan wanita, cara bersantap, menerima telepon dengan sopan, hingga menghadiri jamuan bergaya fine dining atau banquet, mulai urusan menata meja dengan banyak pisau, sendok, garpu, hingga gelas.
Sikap dan perbuatan dari netiket dan etiket yang dilakukan oleh komunikan, baik buruk atau bagus akan disoroti oleh yang namanya "etika". Etika menyoroti norma dari perbuatan itu sendiri. Etika melihat perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak, mutlak. Jadi, etika menukik ke dalam lahiriah dan batiniah.
Tentu saja, tidak ada salahnya kita belajar kembali mengenai netiket dan etiket. Hal ini penting untuk menunjukkan kita sebagai makhluk normatif, yang masih menjaga batas-batas kesopanan dalam bicara, bersikap, dan bergaul. Sebab, batas-batas kesopanan itulah yang akan menilai siapa diri kita sendiri.
Apakah etiket terasa mengikat? Tentu tidak, sebab etiket merupakan suatu tata cara yang baik (good manners) yang menciptakan kenyamanan antara kita, sesama manusia, dan lingkungan.
(IRWAN SUHANDA/PENERBIT BUKU KOMPAS)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.