Beasiswa Belanda Hanya untuk Calon Orang No 1 Indonesia?

Kompas.com - 08/06/2016, 15:38 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dari tahun ke tahun, beasiswa kuliah yang diberikan oleh Pemerintah Belanda, yaitu StuNed (Studeren in Nederland), makin sulit ditembus. Tak heran, target Pemerintah Negeri Kincir Angin tersebut ialah menjadikan beasiswa itu diperuntukkan bagi calon orang-orang nomor satu di Indonesia. Artinya?

"Waktu kami berdiskusi dengan Kedutaan Belanda, beliau minta penerima beasiswa adalah calon presiden dan menteri (kelak). Itu yang membuat kami hati-hati untuk menerjemahkan pada kualifikasi yang tepat," ujar Indy Hardono, Koordinator Beasiswa di Netherlands Education Support Office (Nuffic Neso Indonesia), kepada penerima beasiswa StuNed 2016 pada Welcoming Session, Sabtu (4/6/2016).

Permintaan itu, lanjut Indy, mengharuskan timnya memutar otak dan lebih jeli mencari bibit-bibit unggul sebagai penerima beasiswa. Sebab, kategori yang dicari adalah pelamar dengan kategori excellent. (Baca juga: Makin Kompetitif, Bagaimana Cara Tembus Beasiswa ke Belanda?)

"Tak bisa dihindari lagi, semakin tahun pasti semakin kompetitif. Terlebih lagi, kuota tahun lalu yang berjumlah 103 pun kini hanya menjadi 60 penerima beasiswa," katanya.

Namun, kata Indy, dia cukup puas melihat aplikasi pelamar yang masuk pada tahun ini.

"Anak-anak (Indonesia) sekarang excellent. Saya cukup senang melihat aplikasi yang masuk. Nilai akademisnya bagus-bagus sekali," katanya.

Hal itu juga yang membuat Indy dan tim penelusur bibit-bibit unggul penerima beasiswa yakin bahwa calon orang nomor satu bisa saja dilahirkan dari program ini.

"Nanti pada 2045, saat Indonesia 100 tahun merdeka, kepemimpinan ada di tangan kalian," katanya.

Pada dasarnya, fokus program beasiswa ini mengutamakan kualitas, bukan lagi kuantitas. Acuan yang dipakai adalah aspek keunggulan akademis dan profesional serta bidang-bidang prioritas kerja sama bilateral Belanda dan Indonesia.

Tahun ini, bidang prioritas kerja samanya antara lain perdagangan internasional, keuangan dan ekonomi, transportasi, (agro) logistik dan infrastruktur, keamanan dan penegakan hukum, Agro-pangan dan hortikultura, dan manajemen kesehatan. Indy mengatakan, prioritas kerja sama itu bisa saja berbeda tiap tahun.

"Penerima beasiswa akan memperluas sekaligus mengembangkan kapasitasnya. Ini modal untuk menjadi pemimpin masa depan," kata Mervin Bakker, Direktur Nuffic Neso Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Riwayat Pendidikan Fadli Zon, dari Mahasiswa Berprestasi hingga Lulus Summa Cumlaude

Riwayat Pendidikan Fadli Zon, dari Mahasiswa Berprestasi hingga Lulus Summa Cumlaude

Edu
Jadwal Libur Nasional 2025, Bulan April Bisa Libur 15 Hari

Jadwal Libur Nasional 2025, Bulan April Bisa Libur 15 Hari

Edu
Harga Tiket dan Jam Buka Museum Nasional, Sudah Dibuka Hari Ini

Harga Tiket dan Jam Buka Museum Nasional, Sudah Dibuka Hari Ini

Edu
Jadwal dan Lokasi Tes SKD CPNS Kemenag 2024, Digelar Mulai 18 Oktober

Jadwal dan Lokasi Tes SKD CPNS Kemenag 2024, Digelar Mulai 18 Oktober

Edu
Hasil Asesmen Madrasah atau AKMI 2024 Diumumkan, Klik portal-akmi.kemenag.go.id

Hasil Asesmen Madrasah atau AKMI 2024 Diumumkan, Klik portal-akmi.kemenag.go.id

Edu
Beasiswa S2 Oxford University Tanpa Batas Usia, Ada Biaya Hidup Rp 398 Juta

Beasiswa S2 Oxford University Tanpa Batas Usia, Ada Biaya Hidup Rp 398 Juta

Edu
Dua Syarat Lolos SKD CPNS 2024, Tidak Hanya Berdasarkan Passing Grade

Dua Syarat Lolos SKD CPNS 2024, Tidak Hanya Berdasarkan Passing Grade

Edu
Profil Abdul Mu'ti Calon Menteri Dikdasmen 2024-2029, Lulusan IAIN Walisongo

Profil Abdul Mu'ti Calon Menteri Dikdasmen 2024-2029, Lulusan IAIN Walisongo

Edu
Isu Kemendikbud Ristek Dipecah Jadi 3, Siapa Saja Calon Menterinya?

Isu Kemendikbud Ristek Dipecah Jadi 3, Siapa Saja Calon Menterinya?

Edu
Fadli Zon Diminta Prabowo Jadi Menteri, Akan Urusi Bidang Kebudayaan

Fadli Zon Diminta Prabowo Jadi Menteri, Akan Urusi Bidang Kebudayaan

Edu
Sosok Prof. Yassierli, Guru Besar ITB yang Jadi Calon Menteri di Kabinet Prabowo

Sosok Prof. Yassierli, Guru Besar ITB yang Jadi Calon Menteri di Kabinet Prabowo

Edu
Sumpah Dokter Perdana, FK Uhamka Tekankan Pentingnya Integritas dan Profesionalitas Praktik Medis

Sumpah Dokter Perdana, FK Uhamka Tekankan Pentingnya Integritas dan Profesionalitas Praktik Medis

Edu
Kemenkominfo Buka Beasiswa S2, Kuliah Gratis di ITB dan Tel-U

Kemenkominfo Buka Beasiswa S2, Kuliah Gratis di ITB dan Tel-U

Edu
Latar Belakang Pendidikan Abdul Mu'ti, Calon Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Era Prabowo

Latar Belakang Pendidikan Abdul Mu'ti, Calon Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Era Prabowo

Edu
Ada 2 Wakil Menteri Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah di Kabinet Prabowo

Ada 2 Wakil Menteri Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah di Kabinet Prabowo

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau