JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merilis hasil ujian nasional (UN) tingkat SMP/MTs tahun 2016.
Hasilnya, pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) dinilai terbukti meminimalisir praktik kecurangan.
Di sisi lain, nilai rata-rata hasil UN dari sekolah yang melakukan UNBK menurun.
"Kalau kita lihat sekolah yang indeks integritas UN-nya rendah dan tahun sebelumnya melaksanakan UN dengan kertas, saat melaksanakan UNBK nilai rata-ratanya langsung turun drastis," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan saat jumpa pers di Kantor Kemendikbud di Jakarta, Jumat (10/6/2016).
"Nilai rata-ratanya bisa berkurang 17 hingga 21 poin," kata Anies.
Menurut Anies, hal itu menunjukkan bahwa pelaksanaan UNBK memang meminimalisir terjadinya kecurangan.
Ke depannya Kemendikbud berencana untuk menambah jumlah sekolah yang melaksanakan UNBK.
"Untuk ke arah itu memang prosesnya bertahap, tidak bisa langsung. Namun, perlahan akan kami tingkatkan," tutur Anis.
UN tingkat SMP/MTs diikuti oleh 4.372.872 siswa dengan total sekolah mencapai 60.067.
Dari jumlah tersebut, hanya 156.320 siswa yang menjalani UNBK. Total jumlah sekolah yang melaksanakan UNBK tercatat sebanyak 977.