KOMPAS.com - Anggapan kuliah di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) butuh biaya mahal memang bukan isapan jempol belaka. Mulai dari pendaftaran saja calon mahasiswa sudah harus mengeluarkan uang yang biasanya bernilai ratusan ribu rupiah.
Bila lolos tes masuk, mereka juga mesti menggelontorkan banyak dana untuk membayar uang pangkal. Nilainya bervariasi.
Sebagai gambaran, lima PTS terbaik di Indonesia—berdasarkan pemeringkatan Kemeristekdikti—mematok biaya masuk kuliah di angka Rp 6,6 juta hingga Rp 27,5 juta. Fakultas kedokteran bahkan mencapai Rp 350 juta.
Biaya itu belum termasuk uang semester yang wajib dibayar tiap enam bulan sekali. Rata-rata angkanya berada di Rp 2,5 juta, bisa pula mencapai Rp 17 juta—tidak termasuk mahasiswa kedokteran.
Hitung punya hitung, total uang semester yang harus dibayar untuk lulus studi S-1 selama delapan semester berkisar Rp 30 juta sampai Rp 136 juta lebih.
Angka tersebut masih lebih kecil dibanding biaya kuliah di PTS populer di Jakarta dan sekitarnya. Biaya kian melambung jika PTS tersebut sudah berstatus perguruan tinggi internasional.
Selain uang masuk dan semester, mahasiswa juga harus membayar pungutan lain, seperti uang pendaftaran ulang tiap semester dan biaya praktikum untuk mata kuliah tertentu.
Semua biaya itu baru dari segi administrasi dan belum termasuk biaya pendukung kuliah. Tentu mahasiswa masih harus menyiapkan dana membeli buku, alat-alat perlengkapan studi, juga biaya akomodasi.
Meski begitu, jangan berkecil hati, bukan berarti calon mahasiswa dari keluarga ekonomi menengah ke bawah tak bisa berkuliah di PTS ternama. Ada cara lain mendapat keringanan biaya kuliah, salah satunya dengan beasiswa di PTS bersangkutan.
Ya, setiap perguruan tinggi swasta lazimnya mempunyai program beasiswa untuk mahasiswa internal, baik itu beasiswa mahasiswa berprestasi atau beasiswa bagi mahasiswa tak mampu. Bantuan biaya kuliah itu bisa didapatkan sedari awal pendaftaraan masuk kuliah.
Biasanya PTS memberi potongan bahkan mungkin membebaskan biaya masuk bagi calon mahasiswa dengan nilai tes ujian masuk tertinggi.
Jangan kecil hati
Cara lain mendapatkan beasiswa sejak awal kuliah adalah dengan mengikuti program masuk PTS melalui jalur Penelusuran Minat Bakat dan Keterampilan (PMDK).
Beberapa universitas swasta mempunyai program ini. Calon mahasiswa yang punya prestasi akademik dan nonakademik di bangku sekolah menengah bisa mencobanya.
Kalaupun belum berhasil mendapat beasiswa di awal kuliah, jangan berkecil hati. Umumnya PTS membuka program beasiswa bagi mahasiswa yang sudah menembuh studi lebih dari satu semester.
Makanya, mulai dari semester awal lebih baik calon mahasiswa mulai menetapkan target jenis beasiswa apa yang ingin diraih. Bila ingin memperolah beasiswa prestasi akademik, mulai dari semester awal mereka sudah harus belajar giat agar bisa mendapatkan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tinggi.
Namun, jika ingin mendapatkan beasiswa prestasi nonakademik, di semester pertama mahasiswa sudah mesti bergabung dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tertentu, seperti olahraga dan kesenian.
Mereka juga harus berlatih giat di UKM tersebut agar kelak bisa mewakili PTS-nya mengikuti kejuaraan tertentu dan berhasil berprestasi di perlombaan tersebut.
Bagaimana, masih ragu ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi swasta karena biaya yang mahal?
Mungkin informasi dari Visual Interaktif Kompas (VIK) bertema "Berburu Beasiswa" bisa membantu Anda. Salam sukses.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.