KOMPAS.com - Perbedaan besar dalam menjalani studi di Eropa dan Indonesia, mulai dari gaya belajar hingga suasana perkuliahan, terbukti tidak mengurangi minat pelajar Indonesia terbang ke sana. Berdasarkan data European Higher Education Fair (EHEF), ada lebih dari 9.000 mahasiswa Indonesia yang kuliah di Eropa.
Mimpi kuliah ke Eropa pun bukan hal yang tidak mungkin diraih. Setiap tahunnya, tersedia sekitar 1.600 beasiswa pendidikan tinggi untuk siswa Tanah Air yang didanai oleh Uni Eropa serta negara-negara anggotanya.
Agar tak kaget, ada baiknya calon mahasiswa mengenali perbedaan sistem belajar di Eropa sebelum berangkat melanjutkan kuliah. Berikut ini beberapa perbedaan yang akan ditemui:
Tuntutan untuk mandiri
Sistem pembelajaran di Eropa mendukung mahasiswa untuk mandiri dan kritis. Dosen berperan sebagai pendamping dan lebih banyak memberikan diskusi dua arah daripada menggurui.
Di sana membaca bukan lagi sekadar hobi mahasiswa, tetapi sebuah kewajiban. Buku, jurnal atau riset yang telah dipelajari sendiri itu kemudian akan menjadi bahan pengajaran setiap kelas.
Sistem ECTS
European Credit Transfer System (ECTS) adalah sistem kredit yang kita kenal dengan Satuan Kredit Semester (SKS). Sistem ini adalah akumulasi nilai yang mencatat kinerja siswa berdasarkan beban kerja dalam menyelesaikan pembelajaran.
Kredit dapat dilampirkan pada berbagai program belajar, seperti seminar, projek, ujian, atau hasil kursus. Asyiknya, nilai pada ECTS bisa menjadi bekal pelajar untuk melakukan studi di universitas atau lembaga pendidikan lainnya di Eropa.
ECTS ini berlaku di semua negara Uni Eropa. Mayoritas institusi pendidikan juga memberikan nomor ECTS dalam setiap pelajaran atau modul.
Suasana kampus
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.