Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ignatius Haryanto

Peneliti media, pengajar di Universitas Multimedia Nusantara, Serpong

"Buku Sebanyak Ini Sudah Dibaca Semua?"

Kompas.com - 28/09/2016, 13:28 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnu Nugroho

Dengan empat jenis membaca ini, maka saya boleh katakan bahwa minimal saya sudah pernah membolak balik 80 persen buku koleksi saya. Tak semua saya baca habis karena ada buku-buku yang saya tunggu momen untuk “mencari jawaban dari suatu pertanyaan”.

Sebagai contoh, saya sedang tertarik membaca situasi Indonesia dan pers Indonesia pada jaman penjajahan Jepang. Buku yang menulis masalah ini tak banyak. Beberapa yang telah ada belum cukup memuaskan saya, dan saya pun terus mencari buku yang kiranya bisa menjabarkan periode waktu itu secara lebih detil.

Tiba-tiba saya mendengar kabar dari seorang teman dari Yogyakarta, dimana ia membelikan 5 volume majalah Djawa Baroe, majalah jaman Jepang untuk hadiah kepada temannya di Jakarta.

Teman tersebut adalah Marco Kusumawijaya, yang ahli perkotaan dan ia menyimpan 5 volume majalah Djawa Baroe tersebut di kantornya di jalan Sunda, Menteng.

Saya sudah melihat koleksi itu dan membaca sedikit. Saya butuh waktu lebih panjang untuk membacanya lebih detil dan mungkin saya akan menuliskan sesuatu hal terkait dengan kondisi pers di jaman Jepang tersebut.

Apakah masih ada alasan lain yang ingin saya ajukan? Ya. Jadi ini poin ke empat dan terakhir.

Keempat, masih terkait dengan soal membeli buku dan membaca buku yang saya bedakan itu, saya mau memberi penjelasan tambahan.

Saya sempat tinggal di Singapura selama dua tahun. Di sana saya terutama sangat menikmati toko besar (dulu) Borders dan (dulu) Kinokuniya. Borders terutama – toko buku Amerika yang punya cabang di Singapura – waktu itu – punya koleksi buku yang bagus, toko buku yang cozy dan juga memiliki koleksi musik dalam format CD yang lumayan lengkap.

Satu kali di Borders ini saya menemukan sebuah buku klasik yang ditulis oleh Elisabeth Einsenstein, The Printing Press as an Agent of Change (1979). Bukunya bersampul warna hijau tua dengan gambar jaman dulu soal proses pencetakan, dan tebalnya kira-kira 600an halaman.

Harganya lumayan mahal, sekitar 60 dollar Singapura. Sebagai mahasiswa yang cekak dan mengandalkan uang beasiswa saja, saya pun berhitung sekali untuk membeli buku penting ini.

Di Borders saat saya mengecek hanya ada tiga kopi buku tersebut, dan tiap kali saya pergi ke Borders saya pasti lewat rak bagian Sejarah Dunia itu, hanya untuk memeriksa apakah buku itu masih tersedia atau tidak.

Begitulah saya selalu mengecek buku tadi, dan saya mulai panik ketika satu hari pas saya datang ke toko buku tersebut, satu kopi sudah hilang dari rak. Jadi sisa dua eksemplar saja. Waduhhhh... gawat nihhh...

Kalau besok ada orang lain tertarik dengan buku ini, maka peluang saya makin tipis untuk memiliki buku penting itu.

Jadilah saya bulatkan tekad untuk membeli buku tersebut, sembari berjanji dalam hati untuk makan hemat dalam satu minggu ke depan.

Akhirnya buku itu pun terbeli satu hari di tahun 1999. Lega hati saya... Beberapa minggu kemudian saya kembali melewati rak buku tersebut dan mendapati lorong yang biasanya dipakai untuk menaruh buku Einstenstein itu sudah tidak ada lagi, saya pun tambah lega... Saya hampir merutuki nasib saya lagi jika buku itu tak lagi saya miliki....

Demikianlah, saya sekarang cukup pede (percaya diri) kalau ada orang bertanya pada diri saya “Apakah semua buku ini sudah pernah kamu baca atau belum?”.

Nah, sekarang anda mau mampir ke rumah saya? Lebih baik jangan bawa tas dan kantong apapun, karena saya pasti akan periksa sebelum anda meninggalkan rumah saya... He he he just kidding.

Tetapi saya mencatat siapapun yang meminjam buku saya berikut tanggal pinjamnya. Percayalah, saya akan jadi debt collector yang baik untuk soal ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com