Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Khataman Bareng Sekarang Bisa lewat Ponsel!

Kompas.com - 30/10/2016, 20:52 WIB

Khataman akbar di Bekasi juga masih menjadi rangkaian dari peringatan Hari Santri yang ditetapkan pemerintah untuk diperingati setiap 22 Oktober. Muhaimin pun menyinggung kembali sejarah panjang peran para santri sebelum dan sesudah kemerdekaan.

Salah satu bagian dari sejarah perjuangan merebut kemerdekaan, ungkap Muhaimin, adalah dicetuskannya Resolusi Jihad dalam pertemuan Soekarno—yang kemudian menjadi Presiden pertama Indonesia—dan KH Hasyim Asy'ari.

Resolusi itu menjadi jawaban atas kebutuhan pasukan yang solid untuk melawan pasukan penjajah. "Santri diikatkan satu komando, angkat senjata, dan tak boleh lari dari perang,” ujar Muhaimin.

Jazilul menambahkan, Nusantara Mengaji ingin menjadikan peringatan Hari Santri Nasional tidak hanya sebagai seremonial. "(Peringatan itu) juga menjadi bagian Revolusi Mental agar pembangunan menyentuh mental, spiritual, dan keteladan kepemimpinan nasional," ungkap dia.

Khataman akbar di Bekasi antara lain juga dihadiri Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri. Dia berpendapat, Nusantara Mengaji dapat menjadi salah satu ikhtiar penting untuk mendorong Indonesia menjadi bangsa yang damai, makmur, dan sejahtera.

Hanif pun secara khusus mengapresiasi aplikasi khataman online Nusantara Mengaji. "Ini bermanfaat sekaligus memberikan bekal bagi anak muda yang sekarang akrab dengan gadget," kata dia.

Bagaimanapun, ungkap Hanif, pendidikan agama adalah kunci penguatan karakter bangsa. “Persoalan bermuara pada karakter bangsa,” katanya.

Hanif pun mengajak masyarakat Muslim membiasakan anak-anak belajar mengaji dan mengkhatamkan Al Quran.

Sebelumnya, inisiasi Gerakan Nusantara Mengaji sudah menghadirkan catatan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia, untuk khataman yang diikuti peserta terbanyak dan serentak dengan jumlah lokasi yang paling banyak. Rekor itu dibukukan pada 21 Juni 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com