Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasanudin Abdurakhman
Doktor Fisika Terapan

Doktor di bidang fisika terapan dari Tohoku University, Jepang. Pernah bekerja sebagai peneliti di dua universitas di Jepang, kini bekerja sebagai General Manager for Business Development di sebuah perusahaan Jepang di Jakarta.

Galau Galau Cinta

Kompas.com - 28/11/2016, 09:54 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Bagaimana membuat anak terbuka soal perasaan asmaranya? Ini bukan sesuatu yang bisa kita dapat dengan instant. Kita harus membangunnya dengan baik, sehingga tersedia ruang kepercayaan yang luas antara kita dengan anak. Anak harus diberi ruang senyaman mungkin, sehingga ia tidak takut, juga tidak malu untuk bercerita.

Anak perlu mendapat keyakinan bahwa kita tidak marah dengan perasaan dia. Atau, mereka tidak dilecehkan atau diejek dengan perasaan itu. Ini betul-betul wilayah sensitif.

Keempat, sediakan pendampingan yang memadai saat anak kita mengalami krisis asmara. Kita harus sanggup mendeteksinya, menggali informasi mengenai keadaanya, tapi harus hati-hati, jangan sampai menciderai ruang pribadinya.

Kita bahkan perlu mendeteksi, kapan kita perlu mendapat bantuan atau pendampingan dari psikolog. Nah, soal ini kadang juga jadi hambatan bagi orang tua. Tidak sedikit yang malu konsultasi dengan psikolog, karena kalau konsultasi seakan anaknya sakit mental.

Sakit mental dianggap penyakit memalukan. Padahal, tidak semua konsultasi ke psikolog berarti anak kita sakit. Bahkan, kalau pun sakit, sama saja dengan sakit fisik. Sakit bisa disembuhkan, bukan sesuatu yang hina.

Rumit? Iya. Tapi sekali lagi, semua itu mudah saja, kalau kita biasa hadir di tengah anak-anak kita.

Tulisan Hasanudin Abdurakhman lain bisa dibaca juga di http://abdurakhman.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com