Apa Saja Tawaran Beasiswa dari Pemerintah Belanda?

Kompas.com - 20/01/2017, 08:55 WIB
Cahyu Cantika Amiranti

Penulis


KOMPAS.com-
Belanda merupakan salah satu negara yang paling diminati pelajar Indonesia untuk menuntut ilmu. Selain kultur Indonesia juga cukup familiar, "urusan perut" pun tak terlalu jadi tantangan, karena banyak restoran setempat menyajikan kuliner Nusantara.

Belanda memang punya beragam program studi berbahasa Inggris. Setiap tahun, rata-rata 1.500 mahasiswa Indonesia berangkat ke sana. Terlebih lagi, Pemerintah Belanda juga menyediakan beragam beasiswa.

Paling tidak, saat ini ada empat program beasiswa yang bisa dicoba para calon mahasiswa internasional, termasuk dari Indonesia.

Studeren in Nederland (StuNed), misalnya, menyediakan beasiswa untuk pendidikan master (S2), program short course, dan tailor made training khusus untuk warga negara Indonesia.

Beasiswa itu merupakan bagian dari kesepakatan bilateral Pemerintah Belanda dan Indonesia untuk peningkatan kompetensi sumber daya manusia.

"Untuk mendaftar (beasiswa master) StuNed, calon mahasiswa tidak perlu memiliki pengalaman kerja. Fresh graduate dan profesional sama-sama memiliki kesempatan mendaftar," ujar Inty Dienasari, Tim Koordinator Promosi Pendidikan Nuffic Neso Indonesia, saat ditemui Kompas.com di acara Agent Briefing 2017, Jumat (19/01/2017).

Kelebihan dari beasiswa StuNed yang paling terlihat adalah penerima beasiswa dapat memilih mengajukan beasiswa penuh atau parsial.

Untuk beasiswa penuh, pendanaan biasanya mencakup uang kuliah, biaya hidup, tiket perjalanan pergi-pulang ke dan dari Belanda, serta tambahan biaya lain untuk keperluan terkait studi di sana.

Beda beasiswa, beda syarat

Patut diingat, setiap beasiswa boleh jadi punya persyaratan tersendiri. Untuk beasiswa StuNed, misalnya, pelamar harus memiliki IPK minimal 3,00 dalam skala 4,00.

Memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik juga disyaratkan, dibuktikan dengan hasil TOEFL IBT di atas 80 atau nilai IELTS minimal 6,0.

Dok Nuffic Neso Indonesia Dua pelajar penerima beasiswa Orang Tulip Scholarship di Arnhem, Belanda.

Karena itu, penting bagi para peminat beasiswa—termasuk untuk belajar ke luar negeri—untuk memastikan terlebih dahulu detail persyaratan yang dibutuhkan. Periksa juga peluang dari tawaran dan alokasi yang tersedia.

Sebagai pembanding, bisa ditengok beasiswa Netherland Fellowship Programme (NFP). Tak seperti StuNed yang khusus dibuka untuk pelajar Indonesia, NFP ditawarkan pula kepada pelajar dari 51 negara berkembang.

Proses penyaringan pun tidak dilakukan tim seleksi di Indonesia, tetapi langsung oleh tim universitas tujuan di Belanda.

"Prosesnya, mahasiswa daftar dulu ke universitas sesuai program studi yang diinginkan. Setelah diterima, mahasiswa mengajukan permohonan NFP ke universitas. Selanjutnya, universitas melanjutkan permohonan yang telah lolos penyaringan awal ke kantor Nuffic di Den Haag," ungkap Inty.

Prosesnya tak berhenti di situ, Nuffic Neso pusat di Den Haag akan mendistribusikan permohonan tersebut ke kedutaan di masing-masing negara asal calon mahasiswa. Kemudian, kedutaan terkait akan melihat dan memberikan rekomendasi kembali ke Den Haag.

Selanjutnya, Nuffic menyampaikan rekomendasi tersebut ke universitas. Terakhir, universitas mengirimkan hasilnya ke para pelamar.

Perbedaan lain, NFP ditujukan untuk orang yang sudah memiliki pengalaman kerja minimal tiga tahun. Pelamar pun harus dinominasikan oleh institusi tempat dia bekerja.

"Harapannya, mereka dapat membangun negara dan insititusi tempatnya bekerja ketika sudah pulang," kata Inty.

KOMPAS.com/CAHYU CANTIKA Pelajar Indonesia yang tertarik kuliah ke Belanda mendatangi pameran pendidikan Dutch Placement Day 2016 di Erasmus Huis, Jakarta, Jumat (4/11/2016). Pameran pendidikan adalah salah satu media yang dapat dimanfaatkan untuk mencari informasi tentang perkuliahan di luar negeri, termasuk soal beasiswa.

Kembali ke tawaran dari Pemerintah Belanda, ada pula program beasiswa parsial untuk program S1, S2 maupun program persiapan atau foundation. Saat ini tersedia Holland Scholarship dan Orange Tulip Scholarship (OTS).

Holland Scholarship memberikan potongan biaya pada tahun pertama kuliah sebesar 5.000 euro. Adapun program OTS, pendanaan beasiswa tergantung kepada skema yang ditawarkan universitas.

Holland Scholarship bisa diperoleh para mahasiswa yang berasal dari luar kawasan Area Ekonomi Eropa (EEA). Adapun OTS dikelola oleh Nuffic Neso Indonesia dan ditujukan khusus bagi warga negara Indonesia.

Bagi Anda yang berminat melamar beasiswa dari Pemerintah Belanda, informasi lebih lanjut bisa didapatkan dengan menghadiri Holland Scholarship Day pada 21 Januari 2017 di Erasmus Huis, Jakarta. Atau, Anda bisa membuka situs web Nuffic Neso Indonesia.

Nah, selamat berjuang mencari beasiswa!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau