Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Belajar Kepemimpinan dari Charlie Cappetti

Kompas.com - 08/02/2017, 17:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Disiplin, tepat waktu dan kebersihan sejatinya memang adalah kelemahan dari kita semua. Sementara ketiga hal tersebut justru merupakan kunci utama bagi upaya memperoleh pencapaian kerja yang optimal sekaligus efisien.  

Di era globallisasi ini dan terlebih pada bidang kerja yang membutuhkan penggunaan peralatan yang berteknologi tinggi, maka memang tidak bisa ditawar-tawar lagi dituntut disiplin tinggi yang tanpa kompromi.  

Disiplin yang dibutuhkan adalah sebuah "self discipline", yang pasti tidak akan mudah untuk dapat dikembangkan.  

Membangun kesadaran diri untuk disiplin dibutuhkan pengawasan ketat yang terus menerus (Continuous closed monitoring).  Namun pengawasan juga akan sia sia juga apabila tidak ada hukuman dengan efek jera bila terjadi pelanggaran dari aturan-aturan yang diberlakukan.  

Kelemahan dari kebanyakan kita adalah tiadanya budaya tepat waktu yang sebenarnya berawal dari kesadaran untuk membangun disiplin pribadi.  Di sisi lain kemauan untuk tertib dan menjaga kebersihan selalu saja menjadi masalah yang membutuhkan peringatan berulang-ulang.

Dalam tayangan video Charlie, tercermin dengan sangat jelas kesan dari karyawan terhadap leadership Charlie Cappetti sebagai CEO sebuah perusahaan yang berhasil meraih sukses dalam 8 tahun terakhir masa kepemimpinannya.  

Kemampuan leadership dan manajerial seorang CEO memang merupakan kunci keberhasilan dalam setiap tugas yang harus dikerjakan jajaran personil yang berada di bawah kendalinya.  

Hal ini tidak mudah, karena untuk mempengaruhi para karyawan agar bekerja dengan baik dan penuh disiplin, yang harus dikerjakan terlebih dahulu adalah memberi contoh atau keteladanan setiap hari.  

Adalah mustahil , bila seorang pemimpin menuntut sesuatu kepada anak buahnya, tanpa memberikan contoh terlebih dahulu bahwa dirinya sendiri adalah sosok atau figur yang patut ditiru.  

Sekali lagi, apa yang diutarakan para karyawan dalam sebuah tayangan video mencerminkan betapa mereka sebenarnya sangat meng-apresiasi gaya kepemimpinan Charlie Cappetti  dalam bekerja sama selama ini.  

Bagi saya sendiri , ini adalah untuk pertamakali menyaksikan pisah sambut seorang Bos, dimana para karyawannya menyajikan tayangan video yang berjudul cukup Unik : "Day without Charlie Cappetti".  

Tanpa penjelasan yang panjang lebar terhadap apa yang telah dilakukan sang CEO dalam masa jabatannya, kami semua yang menyaksikan menjadi paham betul mengenai apa yang telah dikerjakan oleh sang Presdir selama memimpin perusahaannya.  

Sejatinya Kepemimpinan adalah "mempengaruhi", dan langkah lebih lanjut dari upaya "mempegaruhi" adalah dengan cara "memberi contoh - teladan" dalam tampilan kesehariannya.  

Satu lagi tambahan pelajaran dari malam pisah itu bahwa betapa setiap orang akan dapat memperoleh manfaat dari pengalaman orang lain untuk bisa lebih mudah menatap tantangan masa depan.

 “He who does not know the past can never understand the present, and he certainly can do nothing for the future.” ?(John G. Diefenbaker)

 Jakarta 6 Februari 2017

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com