Soal Ujian Akhir Bakal Dibuat Sesuai Standar Internasional

Kompas.com - 20/04/2018, 07:02 WIB
Kurniasih Budi

Penulis


KOMPAS.com - Pemerintah menegaskan ujian sekolah berstandar nasional (USBN) akan ditingkatkan menjadi berstandar internasional.

Langkah itu dibutuhkan untuk mengejar ketertinggalan Indonesia di bidang pendidikan.

"Ujian sekolah kita sekarang sudah berstandar nasional. Maka ujian nasional kita harus ditingkatkan untuk menuju standar internasional," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, dalam siaran pers tertulis (19/4/2018).

Berdasarkan studi Programme for International Student Assessment (PISA), kemampuan matematika siswa Indonesia berada di urutan ke-63 dari 72 negara.

(Baca: Pemerataan Pendidikan Siapkan SDM Berkualitas dan Berdaya Saing)

Studi yang diselenggarakan Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) itu dilakukan terhadap anak usia 15 tahun pada 2015.

Apabila dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, Indonesia jauh tertinggal. Singapura menduduki peringkat pertama dan Vietnam berada di peringkat ke-12.

Oleh karenanya, pemerintah mengakselerasi pemajuan pendidikan di Indonesia dengan meningkatkan kualitas penilaian hasil belajar siswa.

Selama ini, kualitas penilaian hasil belajar siswa menjadi dasar perumusan program dan kebijakan pemerintah.

Sarana prasarana kurang

Proses pembelajaran berkualitas tentu tak lepas dari ketersediaan sarana dan prasana pendidikan.

Siswa SMA Negeri 1 Unggulan Indralaya Utara, Ogan Ili,r Sumatera Selatan, menjalani ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Pada hari pertama (9/4/2018), siswa sempat kesulitan memhuka soal karena terkendala kode token yang tidak sesuai.KOMPAS.com/Amriza Nursatria Siswa SMA Negeri 1 Unggulan Indralaya Utara, Ogan Ili,r Sumatera Selatan, menjalani ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Pada hari pertama (9/4/2018), siswa sempat kesulitan memhuka soal karena terkendala kode token yang tidak sesuai.

Apalagi, proses pembelajaran bakal dievaluasi dengan standar internasional yang menerapkan High Order Thinking Skill (HOTS).

Muhadjir mengatakan, pemerintah pusat dan daerah berkomitmen memperbaiki dan meningkatkan sarana dan prasana pendidikan.

Namun, keterbatasan itu bukan menjadi penghalang peningkatan kualitas pendidikan. "Harus berjalan secara simultan," katanya.

Pada tahun ajaran 2018/2019, pemerintah bakal menerapkan Kurikulum 2013 secara menyeluruh. Konsep HOTS bakal diimplementasikan melalui Kurikulum 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau