Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/04/2018, 15:34 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyampaikan kementeriannya tengah melakukan 'restorasi' sektor pendidikan, diantaranya dengan melakukan percepatan peningkatan kualitas pendidikan. 

"Ini merupakan salah satu pesan Bapak Presiden untuk melakukan restorasi di sektor pendidikan baik secara pragmatis maupun fundamental," papar Mendikbud.

Diakuinya, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) saat ini tengah mengalami ledakan pertumbuhan dari sisi jumlah.

"Saat ini setidaknya ada 13.900 SMK dikelola swasta dan 3.400 yang dikelola negeri," jelas Muhadjir. Namun sayangnya tidak diikuti dengan pertumbuhan kualitas, lanjutnya.

"Ada SMK yang jumlah siswanya hanya 50 dalam satu sekolah. Itu artinya rata-rata hanya ada 10 siswa setiap kelas. Kelihatan ideal, tapi malah 'terlalu' ideal karena hanya membangun tidak disertai dengan kualitas yang baik," satir Mendikbud.

"Mungkin ini sebabnya lulusan SMK banyak yang menganggur karena lulusannya tidak layak diserap oleh lapangan kerja," akunya.

Revitalisasi SMK adalah salah satu langkah yang tengah dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengatasi persoalan ini.

Kemendikbud memberikan bantuan program revitalisasi SMK kepada 219 SMK guna meningkatkan kualitas pendidikan di SMK.

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) telah dilakukan kemarin (24/4/2018) yang dilakukan oleh perwakilan pihak SMK dan disaksikan oleh Mendikbud.

"Saya berharap bantuan ini dapat digunakan secara optimal sehingga SMK dapat menghasilkan lulusan dengan kualitas yang dapat diserap oleh pasar tenaga kerja atau menciptakan lapangan pekerjaan," harapnya.

Selain itu, program ini juga akan diikuti dengan program 'link and match' bekerjasama dengan dunia industri. Sudah ada sekitar 219 SMK yang telah memiliki standar perusahaan sehingga lulusannya dapat langsung diterima bekerja, menurut Muhadjir.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com