4 Tips Mengenalkan Puasa pada Anak

Kompas.com - 12/06/2018, 21:12 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Anak kecil yang belum puber memang belum diwajibkan menjalani puasa selama bulan Ramadhan.

Namun, sebagai orangtua tentu tidak ada salahnya jika ingin mengenalkan anak tentang puasa Ramadhan sejak dini. Tujuannya, saat ia sudah wajib untuk puasa, ia sudah biasa menjalankan puasa ramadan dengan baik.

Lalu, bagaimana cara mengajarkan anak puasa pertama kali?

Mengajari anak puasa mungkin susah-susah gampang. Ada anak yang ingin sekali puasa seperti anggota keluarga lain namun ada juga anak yang tidak ingin. Sebelum mengajarkan anak puasa, sebaiknya beri pengertian kepada anak terlebih dahulu apa itu puasa dan mengapa mereka perlu menjalankannya tiap tahun.

Setelah diberi pengertian, anak mungkin akan lebih mudah untuk mengikuti ibadah puasa.

Dikutip dari laman hellosehat.com, berikut beberapa tips untuk memperkenalkan anak pada puasa:

1. Memberi teladan

Memberi pelajaran kepada anak sebaiknya dengan contoh. Hal ini membuat anak lebih mudah menjalankannya. Hal ini dapat dimulai dari orangtua sendiri.

Saat orangtua menjalankan ibadah puasa, pasti anak akan bertanya apa itu puasa, mengapa ibu atau bapak tidak makan, dan lain sebagainya. Hal ini akan menimbulkan rasa penasaran anak sehingga anak ingin mencobanya dan mempraktikannya sendiri. Ingat, di usia anak yang masih muda, anak bisa dengan mudah meniru perilaku seseorang di sekitarnya.

Baca juga: 4 Hal Ini Dapat Diajarkan pada Anak Saat Ramadhan

2. Tidak memaksa

Beri anak kelonggaran mejanlankan puasa. Orangtua perlu ingat bahwa anak masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan di mana ia masih membutuhkan banyak nutrisi. Selain itu, anak kecil juga belum bisa membantu dirinya sendiri untuk mendapatkan makanan dan minuman sejumlah yang ia butuhkan. Sehingga, memaksa anak untuk puasa penuh atau puasa setiap hari bisa menimbulkan risiko kesehatan pada anak.

Sebaiknya mulailah mengajari anak puasa dengan perlahan. Mulai dari puasa beberapa jam dalam satu hari kemudian tingkatkan lagi jika anak sudah berhasil melewatinya. Yang terpenting, anak mengenal dulu apa itu puasa dan bagaimana cara menjalankannya. Kemampuan anak untuk berpuasa lama-kelamaan juga akan meningkat seiring dengan kebiasaannya dalam menjalankan puasa.

3. Mulai bertahap

Misal mengajak anak berpuasa terhadap beberapa makanan tertentu. Jika anak sudah terbiasa makan makanan tertentu atau makanan kesukaannya, mintalah anak untuk menghindari makanan tersebut saat berpuasa. Misalnya, jika anak suka cokelat dan keripik, mintalah anak untuk tidak memakannya selama jam puasa.

Hal ini dapat membantu menghilangkan kebiasaan buruk pola konsumsi anak. Selain itu, juga dapat membantu anak untuk lebih menghargai makanan.

4. Memberikan penghargaan

Terlepas dari berapa jam anak sudah puasa atau berapa hari anak mengikuti puasa, sebaiknya beri penghargaan ke anak setelah ia menjalankan puasa. Penghargaan ini dapat menambah semangat anak untuk ikut menjalankan ibadah puasa lagi dan lagi.

Orangtua tidak harus memberi hadiah pada anak, cukup dengan memujinya dan mengatakan bahwa ia adalah anak yang hebat. Anak sudah sedang dan makin semangat untuk puasa.

Orangtua juga bisa menyediakan makanan kesukaan anak saat waktunya buka. Ini juga salah satu hal yang membuat anak senang saat menjalankan ibadah puasa. Namun, tetap pilihkan makanan sehat untuk anak yang mengandung nutrisi penting bagi anak, seperti makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.

Jangan biasakan memberi hadiah ke anak dengan makanan manis karena dapat membawa dampak buruk bagi kebiasaan makan anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau