Meski tidak masuk dalam penilaian akademik, hal ini sangat penting karena para lulusan harus dapat menunjukkan bahwa mereka dapat memasuki dunia kerja dan bekerja dengan rekan kerja dengan lancar.
Kebanyakan dunia usaha pada kenyataannya akan mencari indikasi atau tanda apakah para lulusan nantinya dapat bekerja secara harmonis dengan orang lain.
Dua hal ini sering dapat menjadi penentu antara dua kandidat yang memenuhi syarat untuk sebuah pekerjaan.
Pola pembelajaran kolaboratif dalam kelas atau tugas dapat menjadi pembentukan dari soft skill dan juga kemampuan kerja tim. Mahasiswa dapat berpartisipasi belajar untuk berhubungan dengan orang lain dan mengomunikasikan ide-ide atau proyek mereka dengan lebih efektif. Mereka dihadapkan dengan masalah dan didorong untuk mencari solusi sebagai bagian dari kelompok.
Wawasan global dan keterampilan berbahasa
Pelamar lulusan baru seringkali dilihat dunia kerja masih sangat lemah mengenai 2 hal ini.
Bahkan, 39 persen perekrut menyatakan ketidakpuasan dengan kesadaran internasional lulusan, dan 47 persen dengan kemampuan bahasa mereka.
Karena semakin global sebuah perusahaan, semakin besar tuntutan bagi lulusan baru ini untuk mengembangkan pengalaman internasional dan belajar bahasa baru sebelum mereka memasuki tempat kerja.
Dari hasil survei terhadap 80.000 mahasiswa dan pebisnis menemukan bahwa 64 persen pengusaha mengatakan bahwa siswa dengan pengalaman internasional diberi tanggung jawab profesional yang lebih besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.