Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Guru Ujung Tombak Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013

Kompas.com - 01/07/2018, 00:50 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

Pendampingan itu untuk memperkuat pemahaman mengenai Kurikulum 2013 berikut perubahannya di lapangan, serta membantu mengatasi berbagai kendala yang muncul pada saat pelaksanaan kurikulum tersebut di sekolah.

Tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan juga meningkatkan kapasitas para guru, kepala sekolah (KS), dan pengawas sekolah (PS) dalam memahami dan menerapkan kurikulum 2013 melalui pelatihan.

“Guru sasaran yang dilatih mencapai sekira 500.000 orang berasal dari 78.891 sekolah,” kata Hamid.

Kecakapan abad 21

Peran guru dalam menerapkan Kurikulum 2013 memang berbeda dengan kurikulum lainnya.

Dulu, guru berfungsi sebagai pengajar. Tapi, saat ini guru harus menjadi fasilitator pembelajaran dengan mengintegrasikan kecakapan abad 21 selama proses pembelajaran.

Pengembangan kecakapan abad 21 dalam pembelajaran merupakan Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam implementasi Kurikulum 2013.

Untuk itu guru hendaknya memahami dan mampu mengembangkan kecakapan abad 21 dalam proses pembelajaran yang meliputi 3 hal, yakni:

1. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

2. Kompetensi 4 C

3. Kecakapan literasi dasar

Pendidikan karakter

Sejumlah siswa SD saat memainkan angklung di Saung Angklung Predator Fun Park di Kota Batu, Jawa Timur, Kamis (16/11/2017)KOMPAS.com / Andi Hartik Sejumlah siswa SD saat memainkan angklung di Saung Angklung Predator Fun Park di Kota Batu, Jawa Timur, Kamis (16/11/2017)

Dalam penerapan Kurikulum 2013, guru berperan mengimplementasikan program penguatan pendidikan karakter (PPK).

Adapun nilai-nilai utama karakter sesuai Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 meliputi nilai religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas.

Nilai-nilai utama karakter itu diterapkan di sekolah dengan berbasis kelas, berbasis budaya sekolah, dan berbasis masyarakat melalui olah hati, olah pikir, olah rasa, dan olah raga.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com