Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Membuat Infografis, Pahami Dulu Konsepnya…

Kompas.com - 28/07/2018, 10:03 WIB
Alek Kurniawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Saat informasi ditampilkan dalam bentuk artikel biasa pada koran, majalah, atau laman berita online, seberapa besar Anda memahami isi informasi yang terkandung di dalamnya?

Kemudian, seberapa banyak informasi yang dapat Anda ingat tanpa harus membacanya lagi?

“Kebanyakan orang hanya bisa mengingat 20 persen dari semua informasi yang terkandung di dalam artikel biasa tanpa gambar,” ujar Redaktur Infografik Tempo Yosep Suprayogi saat memberikan materi Workshop Visualisasi Data, Kamis (26/7/2018), di Hotel Santika Premiere Slipi, Jakarta.

Berbeda halnya jika artikel tersebut ditambah sebuah gambar atau infografis. Yosep menjelaskan, tampilan visual pada sebuah informasi akan meningkatkan minat baca masyarakat.

“Selain meningkatkan minat baca, tampilan visual pada sebuah informasi seperti infografis juga bisa membuat pembaca mengingat isi informasi sampai 80 persen,” jelasnya lagi.

Sejatinya, infografis merupakan gabungan dari dua bentuk penyajian informasi, yakni informasi verbal dan visual.

Pada era digitalisasi seperti sekarang ini, penyajian informasi dalam bentuk verbal dan visual sangatlah penting. Dengan kebutuhan tersebut, hadirlah infografis yang bisa memuat bentuk informasi verbal dan visual secara ringkas.

Infografis ini banyak manfaatnya. Selain bisa menjelaskan sebuah informasi rumit seperti bahasa kedokteran, infografis juga bisa menyampaikan informasi yang memuat data/angka, penjelasan yang bersifat teknis, sebuah tragedi kecelakaan yang kompleks, berita kontroversial, sampai berita yang berkaitan dengan lokasi,” ungkap Yosep lagi.

Jadi, pembaca tidak perlu lagi menerka-nerka atau kesulitan memahami isi informasi yang ditampilkan. Pembaca cukup melihat gambar atau grafis yang ada pada informasi tersebut.

Infografis, lebih penting gambar atau konten?

Dalam membuat infografis yang baik, ternyata ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Selain harus menampilkan gambar yang menarik, seorang perancang infografis sebaiknya juga memikirkan konten tulisan yang memiliki nilai berita.

Infografis tentang penyakit jantung dan stroke yang dibuat oleh Alek Kurniawan (Kompas.com), Maria Megawati (Rumah Sakit Medistra) dan Mochamad Ade Maulidin (Majalah Indonesian Hospital) pada Workshop Visualisasi Data, Kamis (26/7/2018), di Hotel Santika Premiere Slipi, Jakarta.KOMPAS.com/ALEK KURNIAWAN Infografis tentang penyakit jantung dan stroke yang dibuat oleh Alek Kurniawan (Kompas.com), Maria Megawati (Rumah Sakit Medistra) dan Mochamad Ade Maulidin (Majalah Indonesian Hospital) pada Workshop Visualisasi Data, Kamis (26/7/2018), di Hotel Santika Premiere Slipi, Jakarta.
“Percuma gambar pada infografis bagus kalau kontennya biasa saja,” ujar Redaktur Infografik Tempo Moerat Sitompul saat memberikan materi kepada peserta workshop.

Selain itu, Moerat juga menjelaskan bahwa pemilihan warna pada infografis juga memainkan peran.

“Jangan sampai warna yang dipakai bertabrakan. Bukannya memudahkan pembaca, tapi malah memusingkan untuk dilihat karena warna yang mencolok,” tambahnya lagi.

Pada materi yang berjudul How to Compose an Impactful Visual Story, Yosep juga menjelaskan lima hal penting yang harus ada pada sebuah infografis.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Cara Daftar Ulang Seleksi Mandiri ITB 2025, Cek Biaya UKT dan IPI
Cara Daftar Ulang Seleksi Mandiri ITB 2025, Cek Biaya UKT dan IPI
Edu
Hanya 2 UIN Masuk Daftar Kampus Terbaik Dunia 2025
Hanya 2 UIN Masuk Daftar Kampus Terbaik Dunia 2025
Edu
Sekolah Islam Al Azhar Jakapermai Gandeng Cambridge Perkuat Standar Pendidikan Global
Sekolah Islam Al Azhar Jakapermai Gandeng Cambridge Perkuat Standar Pendidikan Global
Edu
Profil Peneliti UGM yang Temukan 7 Spesies Baru Lobster Air Tawar di Papua Barat
Profil Peneliti UGM yang Temukan 7 Spesies Baru Lobster Air Tawar di Papua Barat
Edu
DIskusi Ilmiah FSI: Kawal Kedaulatan di Laut China Selatan, Indonesia Perlu Perkuat Kapasitas dan Diplomasi
DIskusi Ilmiah FSI: Kawal Kedaulatan di Laut China Selatan, Indonesia Perlu Perkuat Kapasitas dan Diplomasi
Edu
Menbud Fadli Zon: Sejarah Bukan Tentang Emosi, tapi Kejujuran
Menbud Fadli Zon: Sejarah Bukan Tentang Emosi, tapi Kejujuran
Edu
Soal Sumpah Jabatan Rektor UPI Pakai Bahasa Inggris, Kemendikti Buka Suara
Soal Sumpah Jabatan Rektor UPI Pakai Bahasa Inggris, Kemendikti Buka Suara
Edu
Seleksi Calon Guru Sekolah Rakyat Diumumkan, Klik https://kemensos.go.id/
Seleksi Calon Guru Sekolah Rakyat Diumumkan, Klik https://kemensos.go.id/
Edu
Kemenbud Dorong Budaya Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi dalam Diplomasi Indonesia-Polandia
Kemenbud Dorong Budaya Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi dalam Diplomasi Indonesia-Polandia
Edu
Buka Peluang Pelajar dan Dosen Kuliah ke Eropa, Pemerintah Gandeng Uni Eropa
Buka Peluang Pelajar dan Dosen Kuliah ke Eropa, Pemerintah Gandeng Uni Eropa
Edu
5 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan dan Bisa Mata Minus, Ada STAN dan STIN
5 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan dan Bisa Mata Minus, Ada STAN dan STIN
Edu
Besok Pengumuman SPMB Jateng 2025, Ini Cara Cek dan Jadwal Daftar Ulang
Besok Pengumuman SPMB Jateng 2025, Ini Cara Cek dan Jadwal Daftar Ulang
Edu
SPMB Jakarta 2025, Pendaftaran Sempat Terkendala karena KJP Tak Aktif
SPMB Jakarta 2025, Pendaftaran Sempat Terkendala karena KJP Tak Aktif
Edu
15 Kampus Terbaik Asia Tenggara 2026, Ada 4 PTN Indonesia
15 Kampus Terbaik Asia Tenggara 2026, Ada 4 PTN Indonesia
Edu
Orangtua Masih Keluhkan Pelaksanaan Sistem Online SPMB DKI Jakarta 2025
Orangtua Masih Keluhkan Pelaksanaan Sistem Online SPMB DKI Jakarta 2025
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau