Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMA Indonesia Berhasil Masuk 10 Besar Olimpiade Geografi Dunia

Kompas.com - 13/08/2018, 14:19 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Tim Olimpiade Geografi Indonesia berhasil meraih prestasi dengan meraih 2 medali perak dan 2 medali perunggu dalam "International Geography Olympiad (IGeO) 2018". 

IGeO tahun ini diselenggarakan di Quebec City, Kanada dan diikuti 165 peserta dari 43 negara.

1. Masuk peringkat 10 terbaik

Dengan perolehan ini, Tim Olimpiade Geografi Indonesia berhasil menempatkan diri dalam peringkat 9 dari 43 negara. Hal ini merupakan kebanggan tersendiri, karena pada tahun ini untuk kali pertama Indonesia berhasil masuk top ten countries dari seluruh negara partisipan IGeO.

Selain itu, tahun ini pula untuk kali pertama seluruh anggota Tim Olimpiade Geografi Indonesia berhasil mendapatkan medali. 

Baca juga: Prestasi Dunia, Siswa Indonesia Raih Emas Ajang Seni 2018 di Jepang

Para siswa yang berhasil merebut medali di antaranya:

  • Fernando, SMA Sutomo 1 Medan, meraih medali perak
  • M. Nadafa Isnain, SMA Kesatuan Bangsa Yogyakarta, meraih medali perak
  • Rizky Amalia Wulandari, SMA Kharisma Bangsa Tangerang Selatan, meraih medali perunggu
  • Jamal Habibur Rahman, SMA Taruna Nusantara Magelang, meraih medali perunggu

2. Tiga babak tes

Samsul Bachri, Koordinator Tim Olimpiade Geografi Indonesia menjelaskan kepada Kompas.com, IGeO 2018 berlangsung dalam 3 babak tes, yaitu Written Response Test (Tes Tertulis), Fieldwork Test (Tes Lapangan), dan Multimedia Test (Tes Multimedia).

"Berdasarkan laporan Steering Committee IGeO 2018, Tim Olimpiade Geografi Indonesia sangat unggul dalam WRT (Tes Tertulis), dibuktikan dengan total score untuk WRT masuk peringkat 3 dari 43 negara," kata Samsul.

Untuk tes lapangan, siswa Indonesia masuk dalam di peringkat 12, sedangkan tes multimedia berada di peringkat 8.

"Berdasarkan hasil tersebut, Tim Olimpiade Geografi Indonesia bertekad terus memperbaharui metode pembinaan terutama di bidang tes lapangan dan tes multimedia untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam bidang tes tersebut.

3. Partisipasi berbagai pihak

"Program pembinaan yang diselenggarakan Tim Olimpiade Geografi Indonesia pada dasarnya bercita-cita untuk mengenalkan geografi secara lebih mendalam kepada generasi muda, agar generasi muda dapat memiliki rasa keingintahuan yang  terhadap lingkungan dan masyarakat," jelas Samsul.

Diharapkan dengan ini akan menumbukan rasa kecintaan terhadap lingkungan, masyarakat, dan tanah air, tambah Samsul.

Ketua Tim Olimpiade Geografi Indonesia menambahkan menyampaikan, keberhasilan siswa Indonesia di ajang IGeO tidak lepas dari pembinaan berbagai pihak di antaranya: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Kemendikbud, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB, Fakultas Geografi UGM, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (UPI) dan Badan Informasi Geospasial (BIG).

Tim Olimpiade Geografi Indonesia telah tiba di tanah air (12/8/2018) dan disambut langsung oleh Kasubdit Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMA, Suharlan.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Cerita dari Sejumlah Sekolah yang Tak Dapat Murid Baru, MPLS Tetap Digelar
Cerita dari Sejumlah Sekolah yang Tak Dapat Murid Baru, MPLS Tetap Digelar
Edu
Profil SMA Trensains, Sekolah Paling Berprestasi 2025 di Indonesia Versi Puspresnas
Profil SMA Trensains, Sekolah Paling Berprestasi 2025 di Indonesia Versi Puspresnas
Edu
Curhat Orangtua soal Sekolah Rakyat: Sangat Terbantu, Ekonomi Sedang Susah
Curhat Orangtua soal Sekolah Rakyat: Sangat Terbantu, Ekonomi Sedang Susah
Edu
Hasil Seleksi Administrasi Beasiswa PDDI 2025 Diumumkan, Ini Cara Ceknya
Hasil Seleksi Administrasi Beasiswa PDDI 2025 Diumumkan, Ini Cara Ceknya
Edu
Cerita Orangtua Antar Anak Masuk Sekolah Rakyat: Bersyukur Meski Berat Melepas
Cerita Orangtua Antar Anak Masuk Sekolah Rakyat: Bersyukur Meski Berat Melepas
Edu
Jadwal Hari Kedua sampai Hari Kelima MPLS 2025 SD, SMP, SMA Sederajat
Jadwal Hari Kedua sampai Hari Kelima MPLS 2025 SD, SMP, SMA Sederajat
Edu
Sekolah yang Hanya Dapat 1 Murid Tetap Laksanakan MPLS 2025
Sekolah yang Hanya Dapat 1 Murid Tetap Laksanakan MPLS 2025
Edu
Antar Anak Hari Pertama Masuk Sekolah 2025, Nawaruci Telat Masuk Kerja
Antar Anak Hari Pertama Masuk Sekolah 2025, Nawaruci Telat Masuk Kerja
Edu
Tukin Dosen ASN Mulai Dicairkan untuk 31.066 Orang, Cek Besarannya
Tukin Dosen ASN Mulai Dicairkan untuk 31.066 Orang, Cek Besarannya
Edu
Siswa SMA/SMK di Sulbar Wajib Baca 20 Buku, Syarat Lulus dari Gubernur
Siswa SMA/SMK di Sulbar Wajib Baca 20 Buku, Syarat Lulus dari Gubernur
Edu
Gerakan Ayah Antar Anak di Hari Pertama Sekolah Dibuat Agar 'Fatherless' Berkurang
Gerakan Ayah Antar Anak di Hari Pertama Sekolah Dibuat Agar "Fatherless" Berkurang
Edu
Sekolah Rakyat di Kabupaten Bogor Resmi Buka, 100 Siswa Tinggal di Asrama
Sekolah Rakyat di Kabupaten Bogor Resmi Buka, 100 Siswa Tinggal di Asrama
Edu
Kipin Classroom Dorong Pemerataan Pembelajaran Digital Berbasis Chromebook untuk Daerah 3T
Kipin Classroom Dorong Pemerataan Pembelajaran Digital Berbasis Chromebook untuk Daerah 3T
Edu
Wamendikdasmen Larang Ada Tugas Merepotkan Orangtua Murid di MPLS 2025
Wamendikdasmen Larang Ada Tugas Merepotkan Orangtua Murid di MPLS 2025
Edu
Mengapa Orangtua Harus Antar Anak saat MPLS? Ini Kata Mendikdasmen
Mengapa Orangtua Harus Antar Anak saat MPLS? Ini Kata Mendikdasmen
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau