Kolaborasi, Mantra Jitu Pebisnis Otomotif

Kompas.com - 16/08/2018, 08:01 WIB
Haris Prahara,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

Anggota Pemasaran PT Puas Jaya Perkasa, Sugianto, mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan YDBA  setidaknya tiga tahun.

Selama periode tersebut, lanjut dia, perusahaan mendapatkan berbagai pengembangan kompetensi untuk mendongkrak daya saing.

"Bentuknya macam-macam, satu contoh adalah pelatihan pemasaran. Kami menjadi tahu bagaimana meluaskan pangsa pasar produk yang ada," ujar Sugianto.

Adapun produk yang dihasilkan PT Puas Jaya Perkasa, antara lain kotak telur, wadah minuman, serta pelindung alat elektronik.

"Konsumen kami makin beragam, tak hanya kalangan industri saja, tetapi juga rumah tangga," ungkap Sugianto seraya beringsut menunjukkan contoh-contoh produknya dalam bingkai kaca kepada Kompas.com.

Seiring pangsa pasar yang meluas, arus distribusi produk pengemasan pun semakin bergerilya.

Tak hanya berpusat di Pulau Jawa, produk-produk PT Puas Jaya Perkasa diklaim Sugianto telah merambah hingga Pulau Kalimantan.

Naik kelas dan awet

Terkait kolaborasi dengan sejumlah pelaku industri, khususnya sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Ketua Pengurus YDBA  Henry C Widjaja mengutarakan alasannya.

Menurut Henry, pihaknya ingin pelaku UMKM di Tanah Air dapat terangkat derajatnya alias naik kelas.

Sejumlah pengunjung mendatangi stan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) pada sebuah pameran otomotif skala nasional, di Tangerang, Banten. Foto diambil pada Jumat (10/8/2018).KOMPAS.com/HARIS PRAHARA Sejumlah pengunjung mendatangi stan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) pada sebuah pameran otomotif skala nasional, di Tangerang, Banten. Foto diambil pada Jumat (10/8/2018).
"Kami berupaya agar UMKM bisa naik kelas, yaitu bertransformasi dari usaha rumahan menjadi usaha yang memiliki standar setara industri besar. Saat ini, kami mempunyai setidaknya 14 sektor unggulan, baik terkait langsung dengan bisnis otomotif Astra maupun di luar bisnis utama," ungkap Henry.

Adapun 14 sektor unggulan tersebut, misalnya industri logam, aluminium, kerajinan seni, hingga pertanian.

Henry berharap, dari sekitar 10.000 UMKM yang dibina YDBA, seluruhnya dapat "awet" dan menjadi panutan bagi UMKM lainnya untuk ikut berkembang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau