KOMPAS.com - Siswa Indonesia berhasil memboyong 2 emas, 2 perak dan 2 perunggu pada kejuaraan "2nd Korea Open Memory Championship", yang berlangsung di Seoul, Korea Selatan (25-26 Agustus 2018).
Siswa Indonesia bersaing dengan 160 pelajar lain dari Korea Selatan, Mongolia, China, Jepang, Inggris, Libya dan Moldova, dan berhasil meraih peringkat ke-2.
Kompetisi yang diselenggarakan di Global Convention Plaza Main Auditorium (5F), Seoul National University, ini mempertandingkan 10 jenis perlombaan yang mengasah kemampuan otak.
Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), kategori lomba dalam kompetisi ini terdiri dari; 5 menit mengingat wajah dan nama, 5 menit mengingat urutan angka binary acak, 5 menit mengingat urutan gambar acak, 5 menit mengingat urutan angka acak, 5 menit mengingat tahun dan kejadian.
Selain itu para siswa juga berkompetisi dalam; 10 menit mengingat urutan kartu remi telah dikocok, 5 menit mengingat urutan kata acak, 15 menit mengingat angka acak, mengingat angka acak diucapkan dalam interval satu detik per satu angka dan mengingat secepat-cepatnya satu set kartu remi (52 kartu) telah dikocok.
Tim Indonesia dibawah pembinaan Indonesia Memory Sport Council dan dipimpin Internasional Grandmaster Memory, Yudi Lesmana, pada kompetisi di kategori junior Shafa Annisa (SMP Kesatuan Bangsa, Yogyakarta) berhasil membawa pulang satu emas, satu perak, dan satu perunggu dan Farah Afifah Pulungan (SMAN 1 Depok) meraih satu emas.
Sedangkan medali lainnya dipersembahkan Amira Tsurayya Muniruzaman (SMA Pesantren Al Bayan, Sukabumi) dengan meraih satu perak dan Zara Tabina (SMPIT Aulady, BSD, Tangerang Selatan) mendapatkan satu perunggu.
Pencapaian rekor ingatan fantastis pelajar Indonesia diraih oleh Shafa mampu mengingat 100 digit urutan angka acak diucapkan dalam seratus detik. Sementara itu, Farah mampu mengingat 47 wajah dan nama acak dalam waktu 5 menit.
Tidak hanya itu, Amira juga mampu mengingat 77 urutan kata dalam waktu 5 menit dan Zara meraih perunggu kategori anak dengan mengingat 198 urutan gambar acak dalam waktu 5 menit.
Hasil kejuaraan ini juga membuktikan kemampuan daya ingat anak bangsa tidak dapat dipandang sebelah mata.
“Ini prestasi luar biasa untuk siswa-siswa kita yang membuktikan bahwa daya ingat mereka sangat luar biasa. Kami mengucapkan selamat kepada adik-adik kita peraih juara. Bagikan pengalaman terbaik itu kepada para siswa yang ada di sekolah dan lingkungan dimana adik-adik berada,” ujar Ari Santoso Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (Ka.BKLM), Kemendikbud (29/09/2018).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.