KOMPAS.com - Setiap remaja punya kepribadian berbeda-beda. Ada yang tertutup dan mudah bergaul, ada yang kalem dan serius atau suka membanyol, serta ada juga yang narsis. Namun perlu dipahami bahwa remaja "narsis" di sini bukanlah remaja yang suka hobi selfie atau punya percaya diri tinggi.
Narsis yang dimaksud di sini adalah satu tanda gangguan kepribadian yang disebut narsisme atau narcissistic personality disorder (NPD).
Ganguan kepribadian narsisme cukup langka. Buku Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) mendata kurang lebih sekitar 1% penduduk dunia terdiagnosis dengan narsisme. Dari total tersebut, dilansir Medical News Today, hanya 7,7% laki-laki dan 4,8% perempuan di dunia menunjukkan gangguan kepribadian narsistik.
Narsis tidak sama dengan percaya diri. Remaja dengan kepribadian NPD akan menunjukkan perilaku haus pujian, tidak mau mengalah, dan selalu menuntut untuk dikagumi oleh orang lain.
Orang narsis juga terobsesi pada diri sendiri dan merasa sangat yakin bahwa ia harus juga berhak mendapatkan perlakuan khusus dari orang di sekitarnya. Kerapkali, mereka memalsukan empati demi mendapat perhatian dari orang di sekitarnya.
Baca juga: Anak-anak Seharusnya Tak Aktif di Media Sosial
Orang yang memiliki NPD seringkali tidak bisa menerima kritik, bahkan kritik membangun sekalipun. Mereka menganggap kritik sebagai sebuah serangan atau hinaan, bahkan sampai meledak marah ketika sifat atau hasil kerja dikritik. Mereka juga cenderung gampang cemburu dan iri ketika melihat orang lain lebih sukses.
Kostas Papageorgiou dosen psikopatologi Queen’s University Belfast di Inggris menyampaikan meski narsisme menjadi pertanda gangguan pribadi, bukan berarti remaja narsis selalu pasti memiliki gangguan kepribadian.
“Kita selalu mengkotak-kotakkan emosi atau sifat kepribadian sebagai sesuatu yang hitam atau putih, tetapi karakter adalah produk evolusi. Tidak ada kepribadian yang benar-benar buruk atau sangat baik. Kepribadian seseorang akan beradaptasi sesuai dengan lingkungannya,” tandas Papageorgiou.
Narsisme baru bisa dikatakan sebagai gangguan kepribadian NPD ketika ciri-cirinya muncul konsisten setiap waktu dan situasi, juga dalam jangka waktu panjang. Gangguan kepribadian hanya bisa didiagnosis resmi oleh dokter dan spesialis kesehatan jiwa.
Narsis ternyata berpengaruh pada peningkatan prestasi remaja di sekolah. Penelitian ini disampaikan Kostas Papageorgiou dalam jurnal Personality and Individual Differences.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.