Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sistem Zonasi Cegah Kisruh Penerimaan Siswa Baru

Kompas.com - 18/09/2018, 18:35 WIB
Anissa Dea Widiarini,
M Latief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yakin berbagai masalah yang kerap terjadi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2018/2017 lalu tidak akan terulang kembali setelah diterapkannya sistem zonasi.

Menurut Mendikbud, sistem zonasi terbaru yang sedang disusun saat ini bisa mencegah timbulnya kembali masalah-masalah pada PPBD lalu. Hal itu karena proses pendataan dan pengelompokan siswa baru sudah dilakukan jauh sebelum masa tahun ajaran baru dimulai.

"Sistemnya kita ubah. Jadi tidak ada lagi penerimaan siswa baru menjelang tahun ajaran baru, karena sekarang sebetulnya langkah zonasi ini dalam rangka mewujudkan hal itu. Kita akan mulai mengidentifikasi calon siswa yang akan masuk dijenjang berikutnya," kata Muhadjir saat membuka Rapat Koordinasi Pengembangan Zonasi dalam Rangka Pemerataan Kualiatas Pendidikan Tahun 2018 Region II Jakarta di Golden Boutique Hotel Angkasa, Jakarta (17/9/2018).

Muhadjir melanjutkan, dengan sistem zonasi yang baru nanti dia berharap para calon siswa baru sudah mengetahui sekolah-sekolah mana yang kemungkinan akan menjadi sekolah mereka pada jenjang selanjutnya di awal tahun. Sekolah-sekolah itu tentunya masih berada dalam satu zona sama.

Siswa yang gagal masuk sekolah negeri karena sistem zonasi tahun lalu pun bisa diminimalisir. Mendikbud menjamin para calon siswa baru akan mendapatkan sekolah melalui sistem zonasi terbaru ini.

Pasalnya, dalam sistem zonasi terbaru nanti pihak sekolah yang akan lebih aktif untuk mencari calon siswa baru dalam zonasi yang sama. Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan Kepala Dinas Pendidikan  nantinya akan bekerja sama untuk mengalokasi dan mendistribusikan siswa ke masing-masing sekolah dalam satu zona.

"Dengan sistem ini, nantinya bukan sekolah yang menunggu siswa mendaftar, tapi sekolah yang aktif menjemput siswa. Karena itu kepala sekolah akan kita bebaskan dari tugas mengajar," terang Muhadjir.

Guru bimbingan konseling (BK) pun juga punya peran penting dalam PPDB. Dalam sistem zonasi, guru BK akan membantu kepala sekolah dalam memberikan arahan serta bimbingan karir bagi siswa dan orang tuanya. Nantinya, tutur Muhadjir, guru BK tidak lagi berpangkalan di sekolah, tapi pada zona untuk membantu kepala sekolah.

Menurut Muhadjir, sistem zonasi yang baru juga membantu mengidentifikasi kekurangan dari berbagai aspek lainnya, seperti jumlah guru, sarana prasarana, hingga daya tampung setiap sekolah.

"Maka, nanti fokus penanganan dari pemerintah pusat, kabupaten kota, dan provinsi, baik itu menggunakan anggaran pusat maupun APBD, difokuskan pada sekolah yang masih belum sama dengan yang lain," pungkas Muhadjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Riady Foundation Dorong Pendidikan STEM dari SD hingga AI di Kampus
Riady Foundation Dorong Pendidikan STEM dari SD hingga AI di Kampus
Edu
Jalur Mandiri Undip 2025 Masih Buka, Cek Uang Pangkal Semua Jurusan S1
Jalur Mandiri Undip 2025 Masih Buka, Cek Uang Pangkal Semua Jurusan S1
Edu
9 Jurusan Kedokteran Kampus Muhammadiyah Akreditasi Unggul
9 Jurusan Kedokteran Kampus Muhammadiyah Akreditasi Unggul
Edu
15 SD di Kota Yogya dengan Nilai ASDP 2025 Tertinggi, Mayoritas Swasta
15 SD di Kota Yogya dengan Nilai ASDP 2025 Tertinggi, Mayoritas Swasta
Edu
Nilai UTBK 2025 Bisa untuk Daftar Jalur Mandiri Unesa, Tanpa Tes dan Bisa Pilih Kelas Internasional
Nilai UTBK 2025 Bisa untuk Daftar Jalur Mandiri Unesa, Tanpa Tes dan Bisa Pilih Kelas Internasional
Edu
Kapan Pendaftaran SPMB SPMB DIY 2025 SMA/SMK? Catat Jadwalnya
Kapan Pendaftaran SPMB SPMB DIY 2025 SMA/SMK? Catat Jadwalnya
Edu
Cara Daftar Sekolah Kedinasan Kemenkub, Kuliah Gratis dan Bisa Jadi CPNS
Cara Daftar Sekolah Kedinasan Kemenkub, Kuliah Gratis dan Bisa Jadi CPNS
Edu
Wamendikdasmen Soroti Penggunaan Gadget pada Anak Usia Dini, Berisiko Brain Rot
Wamendikdasmen Soroti Penggunaan Gadget pada Anak Usia Dini, Berisiko Brain Rot
Edu
15 Sekolah Terbaik di Jakarta, Mayoritas Sekolah Negeri
15 Sekolah Terbaik di Jakarta, Mayoritas Sekolah Negeri
Edu
Membangun Empati Sejak Dini, Kisah Kurban Sekolah Semesta sebagai Laboratorium Sosial
Membangun Empati Sejak Dini, Kisah Kurban Sekolah Semesta sebagai Laboratorium Sosial
Edu
Guru di Jabar Dilarang Beri PR ke Siswa, Dedi Mulyadi Beberkan Alasan
Guru di Jabar Dilarang Beri PR ke Siswa, Dedi Mulyadi Beberkan Alasan
Edu
27 Fakultas Kedokteran PTS Akreditasi Unggul 2025, Referensi Jalur Mandiri
27 Fakultas Kedokteran PTS Akreditasi Unggul 2025, Referensi Jalur Mandiri
Edu
Idul Adha 2025 Bukan Sekadar Kurban, Yasbil Wujudkan Lingkaran Kebaikan lewat Pemberdayaan Generasi Muda
Idul Adha 2025 Bukan Sekadar Kurban, Yasbil Wujudkan Lingkaran Kebaikan lewat Pemberdayaan Generasi Muda
Edu
Kisah 3 Mahasiswa Kedokteran UGM Raih IPK 4, Intip Rahasia Pintarnya
Kisah 3 Mahasiswa Kedokteran UGM Raih IPK 4, Intip Rahasia Pintarnya
Edu
Perkuat Tenaga Kesehatan, Yayasan Binawan dan Poltekkes Kemenkes Denpasar Luncurkan Beasiswa Kerja Eropa
Perkuat Tenaga Kesehatan, Yayasan Binawan dan Poltekkes Kemenkes Denpasar Luncurkan Beasiswa Kerja Eropa
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau