KOMPAS.com - Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kemitraan Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Bambang Riyanto Trilaksono bersama Executive Vice President Finland University Pasi Kaskinen menandatangani nota kesepahaman bersama atau Mou bidang akademik dan riset (17/9/2018).
Finlandia dikenal dengan sistem akademik yang sangat baik di tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah karena fokus kepada kualitas murid-murid. Hal ini berdampak kepada performa yang diberikan ketika berada di universitas.
Membangun kerja sama dengan Finlandia merupakan sebuah kesempatan baik untuk turut membangun kualitas pendidikan di Indonesia.
Setelah menandatangani MoU, Pasi menjelaskan jurusan paling terkenal dan banyak diminati di Finlandia yaitu Teacher Education atau Pendidikan Guru. Sayang sekali, belum banyak mahasiswa Indonesia yang mengambil jurusan tersebut.
Baca juga: Tenant Binaan ITB Raih Penghargaan Kompetisi Wirausahawan Mandiri
“Jumlah mahasiswa Indonesia di Finlandia memang kurang lebih hanya 20 orang, berbeda dengan mahasiswa dari Jepang, Cina, dan Korea yang jumlahnya lebih banyak. Namun saya melihat bahwa mahasiswa Indonesia memiliki potensi yang sama dengan mahasiswa di Finlandia. Kita dapat melakukan riset bersama untuk menghadapi berbagai tantangan ke depan,” kata Pasi.
Menanggapi pernyataan Pasi, Bambang Riyanto mengatakan bahwa ITB pun turut memiliki program master di bidang Teacher Education yang berada dalam rumpun Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
“ITB juga memiliki program master di bidang pendidikan guru yaitu Physics Teaching, Mathematics for Teaching, dan Chemistry Teaching. Ini bisa menjadi sebuah kolaborasi yang berpotensi,” ujar Prof. Bambang seperti dikutip dari laman resmi ITB.
Memasuki era disrupsi, persaingan antar pencari kerja akan segera terjadi. Hal tersebut memacu ITB untuk terus meningkatkan kualitas pendidikannya.
“Dengan ditandatanganinya MoU ini saya berharap ITB dan Finland University dapat bekerja sama melaksanakan berbagai riset dan menghasilkan pendidik yang berkualitas,” tutup Prof. Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.