KOMPAS.com - Empat mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya berhasil mendapatkan medali emas dalam ajang 10th International Exhibition (IEI) and The 3rd World Invention and Innovation Forum (WIIF) 2018 di Foshan, China.
Empat mahasiswi tersebut adalah Novia Tri Handika, Indriani Dwi Wulandari, Nurul Hidayati, dan Neisya Pratiwindya Sudarsiwi.
Dalam acara yang dihadiri oleh 300 peserta dari berbagai negara ini, selain mendapatkan medali emas, mereka juga mendapatkan spesial award dari Thailand.
Di bawah bimbingan dosen Fakultas Keperawatan Unair, Setho Hadiyusmana, mereka berhasil mengembangkan teh terapeutik yang dapat digunakan sebagai alternatif solusi untuk meningkatkan kualitas hidup penderita Diabetes Mellitus Tipe 2.
Novia mengaku, ide tersebut muncul karena keluh kesah masyarakat sekitar tempat tinggalnya tentang biaya pengobatan diabetes yang cukup tinggi.
"Saya dan tim terinspirasi untuk membuat alternatif pengobatan yang relatif murah namun tetap aman," kata Novia kepada Kompas.com, Jumat (28/9/2018).
Baca juga: Lewat Inovasi Teh Diabetes, Mahasiswa Unair Raih Emas di China
Keempat mahasiswi ini membutuhkan waktu sekitar lima bulan, dari pengembangan ide hingga berhasil membuat prototipenya. Mereka menamai hasil inovasinya Albedo Romin Tea.
"Kami memanfaatkan kulit ari semangka yang mengandung senyawa citruline yang dapat menurunkan kadar gula darah," ujar Novia.
Citruline merupakan senyawa kimia yang membantu proses produksi insulin pada hati yang membantu menurunkan kadar gula dalam darah.
Penambahan kelopak bunga rosella yang mempunyai kandungan flavonoid dapat bekerja sebagai anti-radikal bebas dan membantu memperbaiki kinerja sel beta pankreas, di mana sel beta pankreas merupakan produsen insulin pada tubuh.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan