Dalam rilis yang Kompas.com terima, Senin (1/10/2018), pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Ditjen GTK tersebut pada acara pemberian penghargaan kepada pemenang Inobel mengingatkan, pembelajaran abad ke-21 menuntut guru untuk mampu mengembangkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan.
Cara itu diperlukan agar mereka bisa menghasilkan peserta didik yang memiliki keahlian berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif.
Menurutnya, Inobel bertujuan untuk menjawab tantangan tersebut. Dia juga mengimbau agar karya-karya para pemenang dan finalis lomba dapat diadopsi, diadaptasi dan diimplementasi guru-guru lain di daerah masing-masing.
BACA JUGA: Tingkatkan Kualitas Pendidikan Dasar, Kemendikbud Luncurkan "PINTAR"
Perlombaan Inobel Pendidikan Dasar Tingkat Nasional merupakan gelaran rutin yang diselenggarakan Ditjen GTK sebagai ajang peningkatan mutu dan kompetensi pembelajaran.
Pesertanya merupakan guru SD dan SMP yang berasal dari 34 provinsi. Para peserta tersebut kemudian diseleksi dalam berbagai tahapan, termasuk di dalamnya uji plagiarisme, similarity dan sitasi atas naskah karya Inobel yang dilombakan.
Selain untuk jenjang pendidikan dasar, Ditjen GTK pada 2018 ini juga akan menyelenggarakan perlombaan Inobel untuk guru-guru jenjang TK dan PAUD serta SMA dan SMP pada bulan November mendatang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.