KILAS

Program Kemitraan GTK Jadi "Kunci" Pemerataan Mutu Pendidikan

Kompas.com - 05/10/2018, 15:26 WIB
Mikhael Gewati

Editor

Mereka juga diajari mengembangkan komunitas pembelajar di wilayah masing-masing melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).

“Dengan demikian, Program Kemitraan Guru sejalan dengan sistem zonasi sesuai arahan Pak Menteri,” ujar James.

Dalam rilis yang Kompas.com terima, Senin (1/10/2018), Program kemitraan GTK sudah berjalan di Guru SMA dengan melibatkan guru pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika dari berbagai daerah.

BACA JUGAGuru Daerah Terpencil Tidak Boleh Tertinggal

Pengajar yang terlibat berasal dari provinsi Aceh, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua dan Papua Barat.

Nah, guru tersebut selama seminggu belajar pada guru-guru yang berasal dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Bali.

“Sekolah-sekolah di Jawa kan sudah bagus-bagus, ke depan diharapkan sekolah di luar Jawa yang ikut program kemitraan mutunya bisa sebagus yang ada di Jawa,” tegas Sri Renani.

Dengan demikian, lanjut Renani, program kemitraan guru dapat mengurangi kesenjangan mutu pendidikan di Jawa dan luar Jawa.


Tidak hanya Guru SMA, Pada 2018 ini Ditjen GTK juga meluncurkan Program Kemitraan untuk Guru SMP mata pelajaran Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan IPA.

Adapun guru yang terlibat berasal dari Aceh, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Utara. Kemudian Gorontalo, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara dan Papua Barat.

Guru-guru tersebut bermitra dengan tenaga pengajar dari Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan Banten.

Setelah selesai magang, guru-guru ini akan kembali ke tempat tugas masing-masing. Mereka akan melakukan perubahan-perubahan dengan belajar dari praktik terbaik dan mendiseminasikan ke rekan-rekan sejawat yang lain.

Mereka juga akan terus didampingi oleh guru-guru dari Jawa dan Bali melalui mekanisme pendampingan dalam jaringan dan pendampingan secara tatap muka langsung.

Beberapa sekolah pun yang sudah merasakan manfaat dari program Kemitraan Bagi Guru. Salah satunya adalah SMA N 1 Waingapu, Sumba Timur, NTT.

Rinco, guru SMAN 1 Waingapu, yang berkesempatan magang di SMA N 7 Jakarta mengatakan bahwa, siswa-siswi di sekolah tersebut telah membantu daeranya dengan mengumpulkan buku-buku untuk disumbangkan ke Waingapu.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau