KOMPAS.com - Tidak banyak orangtua menyadari angka inflasi pendidikan di Indonesia terbilang sangat tinggi. Lembaga keuangan Jiwasraya menyebut asumsi angka kenaikan inflasi 15% untuk sektor pendidikan.
Hal ini diperkuat dengan data Badan Pusat Statistik di mana sektor penyumbang inflasi tertinggi pada laporan BPS bulan September 2017.
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan inflasi tersebut terjadi karena adanya kenaikan harga beberapa indeks kelompok pengeluaran, contohnya biaya pendidikan.
"Kelompok ini pada September 2017 menyumbang inflasi sebesar 0,08 persen. Komoditas yang dominan menyumbang inflasi, yakni uang kuliah sebesar 0,04 persen, uang sekolah SD-SMA dan tarif rekreasi masing-masing sebesar 0,01 persen," kata Suhariyanto, di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (2/10/2017).
Lalu dengan rerata kenaikan inflasi pendidikan sebesar 15%, berapa perkiraan biaya kuliah di tahun 2023 dan 2028?
Baca juga: Mengejar Pendidikan Internasional, antara Impian dan Realita
Jiwasraya berdasarkan kenaikan nilai inflasi pendidikan per tahun sebesar 15% mencoba membuat perhitungan biaya kuliah per semester di 6 perguruan tinggi favorit, di antaranya: Institut Teknologi Bandung (ITB), Bina Nusantara (Binus), Universitas Indonesia (UI), Unpad (Universitas Padjajaran), ITS (Institut Teknologi 10 November Surabaya) dan UGM (Universitas Gadjah Mada).
Berikut perkiraan biaya kuliah dalam 5 dan 10 tahun ke depan:
Dalam infografis ini, Jiwasraya menyebutkan bahwa biaya kuliah tersebut belum termasuk biaya kost, fotokopi, modul kuliah, workshop dan juga uang saku/jajan anak.
Angka tersebut juga merupakan angka asumsi rata-rata tertinggi biaya kuliah dari masing-masing universitas tanpa melihat jurusan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.