KOMPAS.com - Kalimantan Utara (Kaltara) provinsi termuda di Indonesia punya cara berbeda membangun gerakan literasi. Lewat kolaborasi pemerintah daerah, pegiat literasi, universitas, sekolah, lembaga internasional, BUMN dan perusahaan swasta, gerakan literasi di Kaltara mampu menjangkau banyak tempat di pedalaman dan perbatasan.
“Kekuatan ini yang kami manfaatkan. Dengan bekerjasama, kami bisa menjalankan gerakan literasi lebih besar, cepat dan luas,” tutur Bunda Baca Kaltara, Rita Ratina Irianto, Selasa (30/10/2018) di sela-sela acara Festival Literasi Sekolah 2018 di Gedung Kemendikbud Jakarta.
Rita mengatakan Kaltara memiliki banyak komunitas, lembaga-lembaga dan perusahaan yang sudah terlebih dahulu menjalankan program literasi. Mereka memiliki pengalaman, pengetahuan dan jaringan kerja yang sudah teruji.
Beberapa diantaranya adalah Forum Guru Tapal Batas (FGTB), Komunitas Jendela Nusantara (KJN), Gerakan Malinau Peduli Rakyat (Gempur), One Person One Book (Opob), Satgas Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Tarakan, Satgas GLS Bulungan, Universitas Borneo Tarakan (UBT), Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI), CSR Bank Indonesia, Medco Energy dan banyak lainnya.
Baca juga: FLS 2018 dan Momentum Mengintegrasikan Literasi dalam Kurikulum 2013
”Dengan wilayah Kaltara yang luasnya hampir dua kali Jawa Timur, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara tidak bisa sendirian membangun budaya literasi. Kami menyatukan semua kekuatan dan potensi yang ada di Kaltara melalui kelompok kerja atau pokja literasi,” tutur Rita.
Erix Hutasoit, Communication Officer Program INOVASI Kaltara kepada Kompas.com meyampaikan pihak INOVASI mendukung penuh pokja literasi yang digagas Bunda Baca Kaltara. Ia mengatakan sejak Desember 2017, INOVASI telah berkerjasama dengan Pemprov Kaltara.
Kerjasama ini merupakan bagian dari kemitraan pendidikan antara Australia – Indonesia untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar, khususnya literasi di kelas awal.
“Saat ini INOVASI bekerja di dua kabupaten yaitu Bulungan dan Malinau. Kami kembangkan program rintisan di 20 SD untuk mendapatkan cara-cara terbaik meningkatkan keterampilan literasi siswa kelas awal,” tutur Erix.
Selain program rintisan kelas awal, INOVASI juga membangun kemitraan dengan Universitas Negeri Makasar (UNM), Universitas Borneo Tarakan (UBT), Litara dan Opob. Kemitraan ini mendorong penumbuhan budaya membaca yang menyenangkan melalui pengembangan bahan bacaan, penguatan peran perpustakaan desa dan peningkatan mutu sekolah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.