Apresiasi Batik Peranakan di Bentara Budaya Jakarta

Kompas.com - 14/11/2018, 08:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Kehadiran ragam batik ini mengingatkan kita pada jalinan budaya yang mentradisi dalam masyarakat kita, suatu kearifan kultur yang semoga dapat lestari dan kian mempererat hubungan persaudaraan antarbudaya di negeri ini,” tambahnya.

Lebih jauh, selama kurun tahun 2018, Bentara Budaya Jakarta juga telah menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mencoba memberi apresiasi bagi ragam kultur Tionghoa yang kehadirannya telah turut mewarnai kekayaan budaya Nusantara.

Di antaranya Pameran Wayang Potehi bertajuk “Waktu Hidupkan Kembali Wayang Potehi“ pada Mei 2018 serta sebuah seri diskusi mengenai karya pengarang Melayu-Tionghoa perempuan bernama Tan Lam Nio dalam program Beranda Sastra di bulan September 2018.

Khusus untuk Pameran Wayang Potehi, ini merupakan kelanjutan dari Penghargaan Bentara Budaya 2017 yang didedikasikan bagi tujuh pegiat budaya yang intens berjuang bagi pertumbuhan dan perkembangan seni-budaya, salah satunya adalah Tony Harsono, pelestari Wayang Potehi dari Desa Gudo, Jombang, Jawa Timur.

Selama pameran batik peranakan ini, pengunjung juga dapat berkunjung ke bazaar batik peranakan dari Batik Citra Lawas dan lain lain. Seluruh rangkaian acara ini gratis dan terbuka untuk umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau