KOMPAS.com - Makanan adalah juga soal kebudayaan. Bagi masyarakat kita makanan bukan saja penting untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia, tapi juga menunjukkan sebuah pandangan terhadap kehidupan.
Dengan latar inilah Bentara Budaya Jakarta akan memamerkan karya Ilustrator sekaligus kartunis Beng Rahadian pada tanggal 29 November sampai dengan 6 Desember 2018.
Pameran yang bertajuk “Cerita Makan Nusantara” ini akan diresmikan oleh Sapardi Djoko Damono yang dikenal sebagai salah satu penyair kenamaan di Indonesia.
Makanan selalu memiliki daya tarik visual yang kuat, namun pada kali ini Beng Rahadian tidak hanya sekedar menggambar makanan saja, tapi juga berusaha menangkap efek selera dan cerita di balik makanan tersebut. Pameran ini dikuratori oleh Yulian Ardhi.
“Kehidupan masyarakat Indonesia lekat kaitannya dengan makanan, terbukti dengan adanya banyak acara adat yang melibatkan makanan sebagai perantara untuk mengungkapkan rasa syukur. Ini juga berarti makanan bisa menjadi perantara dalam menyelesaikan persoalan.” ujar Beng Rahadian.
Baca juga: MPR RI Tanamkan Nilai-Nilai Empat Pilar lewat Seni Budaya Kuansing
Gambar makanan yang akan dipamerkan adalah makanan yang pernah dimakan Beng Rahadian sebagai illustrator dari sejak beberapa tahun lalu hingga sekarang.
Narasi berisikan ingatan personal Beng Rahadian terhadap kapan makanan tersebut disantap akan melengkapi gambar visual yang akan dipamerkan.
Teknis pembuatan karya ini ada yang dilakukan secara langsung ada juga yang digambar melalui referensi foto. Bagi Beng Rahadian, proses menggambar kembali makanan ini melalui foto sama halnya dengan memanggil kembali ingatan tentang makanan tersebut.
Frans Sartono, Direktur Program Bentara Budaya, dalam kata pengantarnya juga menyebutkan bahwa gambar tidak hanya merekam wujud makanan saja.
Semua informasi mengenai sensasi rasa dan interaksi Beng Rahadian sebagai pelahap makanan tersebut juga terekam dalam gambar.
“Beng tidak hanya mencerna makanan yang menghidupinya, tapi juga menghidupkan (kembali) apa yang pernah dicernanya,” tambah Frans Sartono.
Beng Rahadian mendapatkan pendidikan formalnya di Desain Komunikasi Visual, Institut Seni Indonesia di Yogyakarta dan pernah mendapatkan beasiswa Ngo Koko dari Japan International Scholarship (1999) dan Comic Cambodia-Indonesia Exchange (2005).
Beng juga aktif terlibat dalam beragam pameran kelompok sejak 1998 di Yogyakarta dan telah menghasilkan belasan karya komik pendek termasuk menerbitkan dua buku komik: Selamat Pagi Urbaz (2002) dan Lotif versi Pasbook: Mei 2005-Mei 2009 (2009).
Dia juga aktif di Akademi Samali, kontributor Komik Strip Koran Tempo Minggu dan editor Komik Cendana Art Media. Selain itu hingga saat ini beliau juga masih aktif mengajar ilustrasi di Institut Kesenian Jakarta.
Selain menyaksikan pameran, Beng Rahadian juga akan membagikan pengalaman menciptanya dalam acara bincang seniman (artist talk) serta workshop kreatif menggambar makanan.
Workshop Menggambar Makanan akan diadakan Sabtu, 1 Desember 2018, Pk10.00 – 12.00 WIB. Sedangkan Artist Talk akan digelar mulai Pk. 14.00 – 16.00 WIB pada hari yang sama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.