"Pemerintah harus berinvestasi dalam meningkatkan kualitas, relevansi, dan responsif gender dari pendidikan, sehingga kaum muda dapat memperoleh keterampilan dasar dan dapat dialihkan yang mereka butuhkan sebelum memasuki dunia kerja," ujarnya.
Ia menambahkan, "Tetapi kita juga membutuhkan dunia bisnis untuk bergabung dengan upaya ini."
Ia menyampaikan ada 3 cara dunia bisnis dapat membantu menutup kesenjangan keterampilan, dan memberi anak muda peluang yang dibutuhkan untuk mencapai potensi mereka:
1. Meningkatkan kualitas dan jumlah pemagangan dan bimbingan kerja
Dengan membuka kualitas pemagangan kepada orang-orang muda, perusahaan tidak hanya membentuk tenaga kerja masa depan, tetapi juga mengidentifikasi bakat potensial untuk bisnis perusahaan di tahun-tahun mendatang.
2. Bermitra dengan sekolah-sekolah lokal meningkatkan transisi 'sekolah-ke-kerja'
Perusahaan dapat menjalin kerjasama dengan sekolah-sekolah lokal untuk membangun program baru yang berfokus pada keterampilan yang paling membutuhkan, misal coding atau penguasaan mesin.
3. Kesetaraan jender dan kebijakan ramah keluarga
Perusahaan juga diharapkan kebijakan dan praktiknya mendukung peran perempuan dan peran orangtua di tempat kerja.