KOMPAS.com - Menteri Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir melantik Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang baru Hammam Riza.
Acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Pejabat Pimpinan Tinggi Utama di Lingkungan BPPT dilaksanakan pada Rabu (30/1/2019), di Auditorium BPPT, Gedung II BPPT, DKI Jakarta.
Menristek mengharapkan kepada Kepala BPPT baru dilantik untuk mengarahkan penelitian dan inovasi yang berorientasi pada kebutuhan industri dan masyarakat.
BPPT adalah salah satu Lembaga Negara Non-Kementerian (LPNK) yang bertanggung jawab langsung ke Presiden RI namun berada dalam koordinasi Kemenristekdikti.
"Jadi melakukan riset, penerapan teknologi dan inovasi itu seharusnya bukan hanya berdasarkan keinginan (target) para perekayasa atau peneliti dari segi kemajuan ilmiah saja, tetapi harus melihat pasar dari produk-produk teknologi dan inovasi yang akan dihasilkan dan atau diterapkan," ujar Kemenristek.
Baca juga: Ini 4 Fokus Kinerja Kemenristekdikti di Tahun 2019
Menristek menambahkan, "Kegiatan penelitian, penerapan, rekayasa teknologi harus berdasarkan demand driven, harus ada yang meminta. Market driven dan demand driven harus jadi dasar untuk melaksanakan program-program BPPT dimasa yang akan datang dan juga hal ini berlaku untuk LPNK lainnya di dalam koordinasi Kemenrsitekdikti, supaya hasil riset, teknologi dan inovasi punya manfaat tinggi," ungkap Menristekdikti.
Untuk ini Menteri Nasir berharap Hammam Riza dapat mengarahkan peneliti dan perekayasa BPPT agar menghasilkan produk-produk riset, teknologi, dan inovasi yang bisa dimanfaatkan industri dan masyarakat dengan tetap berdasarkan prinsip pemerintahan yang baik (good governance).
"Mari kita kawal program BPPT, LPNK dan Kemenristekdikti bersama-sama. Masyarakat Indonesia yang semakin inovatif dan sadar Iptek dan Inovasi ditugaskan untuk mengawasi program-program yang berjalan," ungkap Menristekdikti.
Ketua BPPT baru, Hammam Riza menyampaikan lembaganya siap bersinergi dengan berbagai kalangan selama dapat membantu Indonesia meningkatkan daya saing.
"Tantangan BPPT ke depan adalah bagaimana ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi dapat diterapkan seoptimal mungkin, dalam meningkatkan daya saing nasional. BPPT akan terus berupaya keras keras dengan bersinergi,” ujar Hammam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.