Aplikasi "Aku Pintar", Cara Kekinian Milenial Pilih Jurusan

Kompas.com - 07/02/2019, 15:39 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Mengejutkan, ternyata masih banyak siswa Indonesia masih salah dalam memilih jurusan dan bahkan profesi pekerjaan. 

Hasil penelitian Indonesia Career Center Network (ICCN) tahun 2017 menunjukan sebanyak 87 persen mahasiswa Indonesia mengakui  jurusan yang diambil tidak sesuai dengan minatnya dan 71,7 persen pekerja memiliki profesi tidak sesuai dengan pendidikannya.

Siswa yang salah memilih jurusan kuliah akan berdampak pada ketidakmaksimalan dalam pekerjaan atau profesi yang akan digeluti sehingga yang bersangkutan tidak dapat berprestasi dan kemampuan maupun ketrampilan yang dimiliki tidak berkembang dengan baik," jelas Yohana Elizabeth Hardjadinata pada acara peluncuran aplikasi "Aku Pintar" di kantor Kemendikbud, Jakarta (7/2/2019).

Yohana menambahkan, "Sebaliknya jika seseorang bekerja pada bidang diminati atau disukai, pastinya akan lebih mencintai dan bahagia dalam menjalankan pekerjaannya. Dampak selanjutnya, yang bersangkutan akan bekerja lebih giat dan punya rasa tanggung jawab tinggi."

Kenali minat bakat lewat aplikasi

Karenanya, penting bagi siswa SMP dan SMA mengetahui minat dan bakat sehingga kelak akan berguna dalam menentukan atau memilih jurusan maupun jenjang pendidikan selanjutnya. Sayangnya, pelaksaaan tes minat dan bakat harus ke psikolog dan berbiaya mahal.

Baca juga: Fenomena Pekerja Freelance Tak Sesuai Jurusan Kuliah Sudah Lama Marak

Inilah kemudian yang mendorong lahirnya inovasi "Aku Pintar" dimana siswa dengan cara sederhana dapat menentukan minat dan bakat.

Keunggulan utama aplikasi "Aku Pintar" ini adalah memberikan tes minat dan bakat secara gratis dan dikemas dengan tampilan interaktif serta akses mudah dan menyenangkan.

Hasil tes penelusuran minat dan bakat dapat menjadi acuan bagi siswa, misalnya siswa SMP akan memilih sekolah kejuruan (SMK) yang tepat, karena saat ini untuk sekolah kejuruan terdapat 144 pilihan.

Selain itu juga, akan membantu siswa SMA dalam memilih jurusan yang diminati, baik IPA, IPS atau Bahasa. Demikian pula, ketika lulus, siswa  dapat memilih jurusan atau program studi saat akan melanjutkan pendidikan di jenjang Perguruan Tinggi.

Fitur soal ujian dan mencari kampus

Aplikasi "Aku Pintar" juga menyediakan materi pelajaran dan soal-soal latihan untuk kelas
7 hingga kelas 12 berikut penjurusannya secara daring sehingga siswa dapat mengerjakan soal latihan hanya berbekal telepon pintar dan akses internet.

Selain itu, aplikasi ini juga dilengkapi fitur pembahasan kisi-kisi soal ujian secara langsung tanpa dipungut biaya dan bahkan siswa dapat berinteraksi langsung dengan siswa lain dan mentor.

Keistimewaan lain, aplikasi ini memiliki fitur Cari Kampus (memuat penjelasan ringkas kampus-kampus di Indonesia), Cari Jurusan (memuat penjelasan singkat jurusan yang ada, sekaligus, apa yang dipelajari dan prospek pekerjaan dan perguruan tinggi yang memiliki program studi tersebut). Serta, fitur untuk membandingkan 2 pilihan tersebut.

Sejak dirilis September 2018, "Aku Pintar" telah diunduh 200.000 pengguna dan akan terus diiringi penambahan fitur baru dan berbagai kegiatan offline.

Tantangan pendidikan era industri 4.0 

Aplikasi Aku Pintar telah dirilis sejak akhir September 2018 dikembangkan PT. Aku Pintar Indonesia yang digawangi Luvianto Pebri Handoko (CEO) dan Gilang Prasetya N (CTO),  keduanya alumnus ITS Surabaya bersama Widjaja (Founder) dan Sofian Lusa (Co-Founder).

Peresmian dilakukan Direktur Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Purwadi Sutanto dan dihadiri 400 peserta perwakilan siswa SMP, SMA dan SMK beserta kepala sekolah, guru serta orangtua.

Purwadi menyampaikan dampak Revolusi Industri 4.0 membawa tantangan bagi sistem pendidikan Indonesia dengan adanya perubahan paradigma pola pikir, pola rasa, dan pola tindak dalam berkomunikasi, bekerja, belajar, dan gaya hidup sampai budaya.

Indonesia sudah menyikapi era revolusi industri 4.0 dengan mencanangkan “Making Indonesia 4.0” sehingga dapat memetakan posisi dan strategi dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0 termasuk bidang pendidikan di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

ITB Benarkan Mahasiswanya Jadi Joki UTBK, Serahkan Kasus ke Polisi

ITB Benarkan Mahasiswanya Jadi Joki UTBK, Serahkan Kasus ke Polisi

Edu
First Choice of Universities, Strategi Unik SMA Cikal Bantu Siswa Raih Masa Depan Gemilang

First Choice of Universities, Strategi Unik SMA Cikal Bantu Siswa Raih Masa Depan Gemilang

Edu
Edurun 2025 Ajak Masyarakat Bergerak Bersama dan Berdonasi untuk Pendidikan Lebih Baik

Edurun 2025 Ajak Masyarakat Bergerak Bersama dan Berdonasi untuk Pendidikan Lebih Baik

Edu
Cek Pilihan Jurusan Siswa SMA Pradita Dirgantara yang Lolos Beasiswa di Kampus Top Dunia

Cek Pilihan Jurusan Siswa SMA Pradita Dirgantara yang Lolos Beasiswa di Kampus Top Dunia

Edu
Pakar Ungkap Alasan Figur Panutan Sering Jadi Pelaku Kekerasan Seksual

Pakar Ungkap Alasan Figur Panutan Sering Jadi Pelaku Kekerasan Seksual

Edu
Seleksi Sekolah Rakyat Diperketat, Mensos: Siswa yang Masuk Harus Miskin

Seleksi Sekolah Rakyat Diperketat, Mensos: Siswa yang Masuk Harus Miskin

Edu
Pemerintah Akan Bagikan Smart Board untuk 15.000 Sekolah

Pemerintah Akan Bagikan Smart Board untuk 15.000 Sekolah

Edu
Pemprov Jabar Keluarkan Aturan soal Study Tour, Outing, dan Larangan Wisuda

Pemprov Jabar Keluarkan Aturan soal Study Tour, Outing, dan Larangan Wisuda

Edu
Guru Belum D4-S1 Dapat Bantuan Rp 3 Juta Per Semester, Ini Kriteriannya

Guru Belum D4-S1 Dapat Bantuan Rp 3 Juta Per Semester, Ini Kriteriannya

Edu
SMMPTN-Barat 2025 Dibuka, Daftar Klik smmptnbarat.id

SMMPTN-Barat 2025 Dibuka, Daftar Klik smmptnbarat.id

Edu
Mendikdasmen Ungkap 3 Skema Pemberian Bantuan Rp 3 Per Semester Guru Belum D4-S1

Mendikdasmen Ungkap 3 Skema Pemberian Bantuan Rp 3 Per Semester Guru Belum D4-S1

Edu
Cek Biaya Kuliah Telkom University Bandung, Jakarta, Surabaya dan Purwokerto 2025

Cek Biaya Kuliah Telkom University Bandung, Jakarta, Surabaya dan Purwokerto 2025

Edu
Presiden Prabowo: Butuh 30 Tahun untuk Renovasi Semua Sekolah di Indonesia

Presiden Prabowo: Butuh 30 Tahun untuk Renovasi Semua Sekolah di Indonesia

Edu
50 Siswa SMA Pradita Dirgantara Raih Beasiswa Kampus Top Luar Negeri

50 Siswa SMA Pradita Dirgantara Raih Beasiswa Kampus Top Luar Negeri

Edu
Mendikdasmen Sebut 3 Tantangan Pendidikan, Salah Satunya Hasil PISA

Mendikdasmen Sebut 3 Tantangan Pendidikan, Salah Satunya Hasil PISA

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau