Binus University: Kami Tidak Menjual Tenaga Kerja!

Kompas.com - 21/02/2019, 07:30 WIB
M Latief

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Pendidikan tingi perlu punya program untuk benar-benar bisa dijadikan jembatan yang sifatnya saling menguntungkan antara pendidikan tinggi dan industri. Tujuan akhirnya agar link and match antara kedua pihak benar-benar tercapai.

Demikian dipaparkan Dr Meyliana, Wakil Rektor Binus University, pada seminar "Digitalpreneur in Industrialization 4.0" dalam rangka peresmian kampus Digital Technology Entrepreneurship Binus Malang, Araya Mansion, Malang, Rabu (20/2/2019).

Berdasarkan data BPS 2018 ini, papar Meyliana, jumlah tenaga kerja bertitel sarjana (S-1) yang menganggur naik 1, 13 persen dari 2013 ke 2018. Adapun sarjana yang bekerja tidak sesuai bidang keilmuannya mencapai 63 persen.

"Untuk mendapatkan talenta tenaga kerja yang bagus itu biaya rata-rata perusahaan untuk membayar training per orang per tahun itu Rp 7 sampai Rp 10 juta per tahun. Itu tinggi," kata Meyliana.

Untuk itulah, sebagai lembaga pendidikan tinggi Binus University sudah membesut program Binus Industry Partnership Program (BIPP). Program yang dijalankan sejak 2014 ini untuk menjembatani kebutuhan pihak industri.

"BIPP membuka kerjasama strategis partnership yang saling menguntungkan untuk dapat win win solution bagi kedua pihak. Ikut program ini gratis keanggotaannya. Pada level top atau tertinggi di BIPP itu BCA. Ada sekitar 160 mahasiswa Binus magang di BCA setiap tahun," tambah Meyliana.

Meyliana menambahkan, total mahasiswa Binus pada setiap angkatan itu mencapai 8000 mahasiswa tiap tahun. Dengan jumlah sebanyak itu Binus memberikan kesempatan kepada industri untuk menjadi anggota BIPP agar bisa ikut terlibat langsung mendidik mahasiswa. 

"Kami tidak menjual tenaga kerja, bukan memasarkan tenaga kerja, tapi mengajak industri untuk sama-sama membina mahasiswa. Ini mendidik, bukan sebagai suplier tenaga kerja. Kami berikan 32 SKS ke industri untuk mendidik dan membina mereka," kata Meyliana.

Dr Meyliana, Wakil Rektor Binus University, pada seminar Digitalpreneur in Industrialization 4.0 dalam rangka peresmian kampus Digital Technology Entrepreneurship Binus Malang, Araya Mansion, Malang, Rabu (20/2/2019).KOMPAS.COM/M LATIEF Dr Meyliana, Wakil Rektor Binus University, pada seminar Digitalpreneur in Industrialization 4.0 dalam rangka peresmian kampus Digital Technology Entrepreneurship Binus Malang, Araya Mansion, Malang, Rabu (20/2/2019).
Gagal? Ulang! 

Toh, semua pilihan kembali ke si mahasiswa. Gagal pada proses magang, si mahasiswa harus mengulang lagi.

"Karena mereka kami didik, bukan sekadar main-main di perusahaan orang. Ini yang kami sebut dengan konsep 3+1," kata Meyliana.

Menurut dia, konsep tersebut dibuat untuk mempersiapkan 2 dari 3 lulusan bisa bekerja di perusahaan global. Si mahasiswa akan studi selama 3 tahun di dalam kampus, lalu 1 tahun lagi mereka akan punya pilihan untuk dilakoni, yakni magang di perusahaan, studi ke luar negeri, riset atau penelitian, membentuk komunitas (community develoment), dan berwirausaha.

"Tenang, kami punya supervisor untuk lima pilihan di satu tahun studi itu, karena mahasiswa tetap harus diawasi. Sejauh ini 88 persen pilihan mahasiswa adalah magang, dan ada 5000-an mahasiswa kami yang mencari tempat magang setiap tahun," ujar Meyliana.

Dia mengingatkan, bahwa generasi yang masuk masa kerja saat ini adalah anak-anak generasi Z, bukan lagi milenial. Mereka adalah generasi i atau generasi internet.

"Semakin ke bawah itu kecerdasan generasi terhadap teknologi semakin tinggi. Industri harus menyadari itu. Wong, anak umur 2 tahun sudah bisa main Youtube kok. Ini juga yang ingin kami bangun di Binus Malang," ucap Meyliana.

Halaman:


Terkini Lainnya

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

Edu
8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

Edu
Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Edu
Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau