DQLab
Komunitas data scientist

Komunitas praktisi dan industri dalam program belajar data science oleh DQLab (dqlab.id).

Mengulik 4 Fakta dan Mitos Seputar "Data Science", Apa Saja?

Kompas.com - 17/03/2019, 18:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMPAS.com - Istilah dan teknologi Internet of Things (IoT) kini makin biasa didengar dan banyak digunakan seiring perhatian yang lebih serius terkait tantangan era Revolusi Industri 4.0.

‘Jakarta Smart City’ yang mengoptimalkan otomatisasi smart lighting untuk mengatur lampu penerangan jalan dan lampu lalu lintas dari jarak jauh merupakan salah satu bentuk dari penerapan IoT.

Adanya integrasi teknologi informasi dan komunikasi menjadikan IoT mampu meningkatkan efisiensi, penyebaran informasi, kualitas pelayanan, serta kesejahteraan masyarakat.

IoT juga merupakan bagian dari pengolahan ilmu data science yang diaplikasikan pada bidang keseharian.

Sekarang, penyebaran pengolahan data science dan teknologi IoT juga mulai menyebar ke pedesaan. Masyarakat pedesaan juga bisa menggunakan pemanfaatan data untuk dapat diimplementasikan dalam pekerjaan dan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kesempatan meetup DQLab.id dengan eFishery, Ahmad Anshorimuslim (Head of Engineering eFishery) dan Dimas Gilang (Software Engineering eFishery) mengupas fakta-fakta menarik dibalik pekerjaan data scientist di lapangan.

1. IoT tidak hanya soal internet

Kalau dengar istilah IoT, pasti banyak orang langsung menganggap penerapannya selalu berhubungan dengan internet. Padahal tidak juga. Penerapan IoT di perkotaan dan di pedesaan itu jauh berbeda.

“Temuan-temuan yang tidak ideal di lapangan serta karakteristik pedesaan, mempengaruhi bagaimana cara kita mengolah data, memproduksi data, maupun berinteraksi dengan datanya," ujar Anshori.

“Di eFishery, kita membantu para petani dan peternak menyediakan paket komplit mulai dari penyediaan pakannya, konsultasinya, dan bagaimana mereka bisa mengontrol bibitnya hingga dapat dipanen," tambahnya.

eFishery yang tidak hanya dapat mengotomiasasi pemberian pakan ikan secara terjadwal ini juga bisa mencatat setiap pemberian pakan secara real-time dengan takaran yang tepat.

“Agar dapat membantu petani dan peternak ikan, kami tidak menggunakan image recognizion, melainkan deteksi getaran. Dari getaran itu kita bisa jadikan sebagai sensor pendeteksi kalau ikan sudah kenyang," jelasnya.

2. Data scientist dan data engineer tidak sama

“Satu hal yang menurut saya paling penting dari pengertian data scientist adalah yaitu kata science itu sendiri. Seorang Data Scientist harus melalui proses scientific method," kata Anshori.

Maksudnya, sama seperti saat belajar di bangku kuliah, harus ada metodenya, ada langkah-langkah yang jelas yang harus diurutkan. Misalnya ada pendahuluan, latar belakang, permasalahan, metode, dan solusi, evaluasi, dan kesimpulan.

“Dalam data science, yang paling terpenting adalah scientific process-nya. Data science itu bukan bentuknya, tapi tergantung prosesnya, meskipun ranahnya adalah business intelligence atau business analyst. Banyak yang beranggapan data science itu sama dengan data mining, padahal belum tentu. Kembali lagi, tergantung pada prosesnya," lanjut Anshor.

3. Kunci data science adalah matematika

eFishery memahami bahwa tidak semua orang yang berprofesi sebagai data scientist memiliki latar belakang pendidikan khusus data science yang harus ditempuh bertahun-tahun. Tapi yang harus diingat adalah, tools apapun yang digunakan, baik Python, maupun R, basic yang harus dipahami adalah matematika.

Halaman:


Terkini Lainnya

Peneliti Benarkan Jumlah Ilmuwan Terkemuka dari Indonesia Masih Sedikit

Peneliti Benarkan Jumlah Ilmuwan Terkemuka dari Indonesia Masih Sedikit

Edu
59 Persen Pelamar Kerja di Indonesia Mengaku Pernah 'Di-ghosting' Perusahaan

59 Persen Pelamar Kerja di Indonesia Mengaku Pernah "Di-ghosting" Perusahaan

Edu
'Menari dengan Sang Naga': Strategi Indonesia dan Malaysia dalam Hubungan Diplomatik China

"Menari dengan Sang Naga": Strategi Indonesia dan Malaysia dalam Hubungan Diplomatik China

Edu
Pemerintah Akan Redistribusi Guru ASN ke Seluruh Wilayah Indonesia

Pemerintah Akan Redistribusi Guru ASN ke Seluruh Wilayah Indonesia

Edu
Sekolah Tinggi hingga Pelatihan Sertifikasi, PPM Manajemen Perluas Akses Pendidikan Manajemen Berkualitas

Sekolah Tinggi hingga Pelatihan Sertifikasi, PPM Manajemen Perluas Akses Pendidikan Manajemen Berkualitas

Edu
UNJ Buka Seleksi Mandiri 2025 Jalur Hafalan Kitab Suci Semua Agama

UNJ Buka Seleksi Mandiri 2025 Jalur Hafalan Kitab Suci Semua Agama

Edu
Riset: Mayoritas Pelamar Kerja Indonesia Tidak Memenuhi Kualifikasi Perusahaan

Riset: Mayoritas Pelamar Kerja Indonesia Tidak Memenuhi Kualifikasi Perusahaan

Edu
Apakah Beasiswa LPDP 2025 Bisa untuk Kuliah S1? Siswa SMA-SMK Harus Cek

Apakah Beasiswa LPDP 2025 Bisa untuk Kuliah S1? Siswa SMA-SMK Harus Cek

Edu
Perlukah Libur Sekolah Satu Bulan Ramadhan?

Perlukah Libur Sekolah Satu Bulan Ramadhan?

Edu
Stikom Bandung Tarik 233 Ijazah Alumni, Bagaimana Nasib Kelulusannya?

Stikom Bandung Tarik 233 Ijazah Alumni, Bagaimana Nasib Kelulusannya?

Edu
182 Kampus Luar Negeri Tujuan Beasiswa LPDP 2025, Kuliah S2-S3 Gratis

182 Kampus Luar Negeri Tujuan Beasiswa LPDP 2025, Kuliah S2-S3 Gratis

Edu
Cek 69 Kampus Dalam Negeri Beasiswa S2-S3 untuk Daftar LPDP 2025 Tahap 1

Cek 69 Kampus Dalam Negeri Beasiswa S2-S3 untuk Daftar LPDP 2025 Tahap 1

Edu
Mendikdasmen: Banyak Desa yang Tidak Ada PAUD di Indonesia

Mendikdasmen: Banyak Desa yang Tidak Ada PAUD di Indonesia

Edu
9 Jurusan PKN STAN dan Syarat Daftar, Kuliah Gratis-Lulus Jadi CPNS Kemenkeu

9 Jurusan PKN STAN dan Syarat Daftar, Kuliah Gratis-Lulus Jadi CPNS Kemenkeu

Edu
Lirik dan Link Video Senam Anak Indonesia Hebat, Klik cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id

Lirik dan Link Video Senam Anak Indonesia Hebat, Klik cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau