Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibujuk Sang Ibu, Mahasiswi Ini Tetap Hadiri Wisuda dengan Kursi Roda

Kompas.com - 17/03/2019, 23:08 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Ottidilia Nur Laily, salah satu wisudawan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada Wisuda ke-119, Sabtu (16/3/2019) meski masih cedera setelah mengalami kecelakaan sepeda motor tetap hadir meskipun harus menggunakan kursi roda.

Ottidilia mengatakan sebelumnya ia sempat memutuskan tidak hadir. Namun karena bujukan ibunya, akhirnya ia memutuskan tetap datang ke upacara wisuda

“Ibu saya mengatakan kalau perjuangan saya selama kuliah di ITS tidaklah mudah. Oleh karena itu, sayang jika saya tidak hadir pada puncak perjuangan saya ini,” ujar mahasiswi lulusan Departemen Desain Produk Industri (Despro) ITS itu seperti dikutip dari laman resmi ITS.

Perkataan ibunya tersebut bukanlah ungkapan belaka. Perjuangan Otid selama kuliah di ITS memang tidak mudah.

Antara kuliah dan liputan

Banyak halangan dan rintangan menerjangnya, seperti ketika ia sempat dinyatakan tidak lulus dalam tahap persiapan hingga memupuskan harapannya untuk lulus tepat waktu.

Ketekunan dan kemampuannya untuk beradaptasi benar-benar diuji selama menjalani perkuliahan. Pasalnya selain disibukkan dengan belajar, pada tahun pertama sampai ketiga ia juga disibukkan dengan kewajibannya sebagai kru ITS Online, media jurnalistik resmi ITS.

Baca juga: Fashion Karya Mahasiswa yang Memanfaatkan Plastik Daur Ulang

 

Hal tersebut mengharuskannya melakukan kegiatan peliputan terkait berita terkini yang ada di ITS.

Untuk bertahan dalam menjalani rutinitas tersebut, Ottidilia mencoba benar-benar fokus dan komitmen terhadap manajemen waktu. Waktu pagi sampai sore di kampus pun benar-benar ia manfaatkan untuk dapat menyelesaikan tugas serta memenuhi kewajiban sebagai reporter pada saat itu. 

“Di Despro sering kali saya mendapatkan tugas yang mengharuskan saya untuk bolak-balik keluar kota, itu yang terkadang memberatkan saya,” kenang perempuan berkacamata ini.

Dukungan moral ayah

Dukungan moral yang didapatkan dari almarhum ayah juga membuat Otid semakin bersemangat untuk senantiasa bertahan menjalani ritme perkuliahan di Despro.

Almarhum ayahnya berpesan kepada Otid untuk bersungguh-sungguh menjalani kuliah agar mampu menamatkan S1 di ITS.

Pada akhirnya, komitmen serta kesabaran yang terus dipupuk Otid mengantarkannya lulus setelah menjalani kuliah selama 5,5 tahun.

Menanggapi kelulusan putrinya, Maidah, ibu kandung Otid menyampaikan meski terbilang lama ia tetap bangga dengan putrinya tersebut. Hal ini dikarenakan ketika kuliah Ottidilia sudah merintis karir dengan berbisnis tas kuliah yang ia desain sendiri.

Kuat dan tegar

Rencananya ia akan memproduksi tas kulit tersebut secara massal, bahkan juga akan diekspor ke luar negeri. Istimewanya lagi, ia juga sudah mendapatkan investor yang akan membiayai usahanya ini.

Oleh karena itu Maidah sangat mendukung keinginan putrinya tersebut. “Selama pekerjaan yang ia geluti dapat bermanfaat bagi orang lain, saya akan selalu mendukungnya,” tegas Maidah.

Kehadiran Otid ini mendapat diapresiasi Rektor ITS Prof Joni Hermana. Ia terharu lantaran meskipun dalam keadaan sakit, Ottidilia tetap menghadiri acara wisuda. “Ini adalah contoh mahasiswa yang kuat dan tegar, jarang sekali ada anak muda yang sekuat ini,” tutur guru besar Teknik Lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com