Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garin Nugroho dan "Negara Melodrama"

Kompas.com - 18/03/2019, 20:28 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Merespon situasi sosial politik terkini yang berkembang di Indonesia, sutradara Garin Nugroho menulis kumpulan esai bertajuk “Negara Melodrama” (Ganding Pustaka, 2019) dan akan diluncurkan di Bentara Budaya Jakarta (BBJ) pada Selasa, 19 Maret 2019 pukul 19.30 WIB.

Buku ini merangkum sepilihan esai populernya yang dimuat di kolom Udar Rasa – Harian Kompas. Dikutip dari rilis media BBJ, "Negara Melodrama" memotret peristiwa aktual sosial politik dan budaya Indonesia dengan sudut pandang khas Garin Nugroho.

Pahit, getir, kelakar, yang menyiratkan saran konstruktif dapat ditangkap dari isi buku ini. Berangkat dari buku ini pula, gagasan "Dongeng – Lagu Nusantara" bergulir dan mewujud menjadi sebentuk pementasan kolaborasi yang merefleksikan situasi sosial, budaya dan politik negeri ini.

"Negara Melodrama"

Pentas dongeng kebangsaan ini turut mengiringi peluncuran buku karya Garin. Sejumlah seniman tampil di dalamnya antara lain; Tommy F. Awuy, Irwansyah Harahap, Joko Gombloh, Mia Ismi, Rithaony Hutajulu, Asti Aletta, Taufik Adam, dan Cornelia Agatha.

Baca juga: Agenda Seminggu Bentara Budaya: Dari Garin Nugroho hingga Mendiang Benyamin Sueb

 

Mereka akan menampilkan sepilihan lagu-lagu populer dari masa ke masa dengan tema tetap bertaut dan relevan dengan kondisi kontemporer negeri ini.

Ika W. Burhan, Ketua Pengelola Bentara Budaya Jakarta menyebutkan acara yang terbuka untuk umum dan gratis ini diniatkan sebagai sebentuk aktivitas kebudayaan untuk membagikan pesan-pesan edukasi atas situasi kebangsaan.

“Buku Garin Nugroho, sebagaimana juga tecermin dalam karya-karya seni garapannya terdahulu, kembali ingin mengetengahkan pesan keberagaman dalam kehidupan berbangsa. Inilah tanggapan kreatif Garin perihal kekinian keindonesiaan kita,” ujarnya.

Tentang Garin 

e-Poster Negara Melodrama Garin NugrohoDok. BBJ e-Poster Negara Melodrama Garin Nugroho

Garin Nugroho, lulus  dengan dua almamater, di IKJ tahun 1985 dan di Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 1991. Dicatat sebagain pelopor lahirnya generasi film baru pasca krisis film 1990.

Filmnya memulai langkah generasi baru ke festival-festival international: Cannes, Berlin, Venice, dan lainnya. 

Garin telah menyutradarai lebih dari 30 judul film baik, film panjang, dokumenter, dan film pendek. Sinema besutan Garin Nugroho dikenal memiliki nuansa keindonesiaan yang kaya, dengan latar kultural berbagai suku di Nusantara, dengan tuturan visual yang apik dan puitik, yang kemudian menjadi ciri yang khas dari setiap karyanya.

Karyanya meluas tidak saja pada bidang film, namun teater, seni instalasi maupun jurnalistik. Ia menjadi pendiri dan penggagas beberapa festival, seperti Jogja NETPAC Asian film festival, LA Indie Movie, Ruang Kreatif untuk seni pertunjukan bersama Galeri Indonesia Kaya.

Garin juga menjadi juri di berbagai film festival luar dan dalam negeri, dari La bienalle Venice - Orizonti, Busan, Tokyo film festival hingga Dubai Film Festival. Selain terus berkarya mas Garin kini aktif mengajar Pasca Sarjana di Institut Seni Indonesia di Solo dan Jogja.

Film terbaru Garin Nugroho yang berjudul "Kucumbu Tubuh Indahku", tayang perdana di Venice Film Festival dan tengah berkeliling di beberapa festival dan akan tayang di bioskop Indonesia mulai 18 April 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com