Peran Perempuan Krusial dalam Pendidikan

Kompas.com - 28/03/2019, 09:38 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Pendidikan menjadi salah satu tujuan yang dituangkan dalam Sustainable Development Goals (SDGs) dan disepakati pemimpin dunia termasuk Indonesia.

Dalam SDGs pendidikan menjadi tujuan penting yang harus dilakukan guna mengurangi kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.

Namun mengentaskan isu pendidikan bukanlah tugas pemerintah semata. Guru sebagai tenaga pendidik, sekolah dan orang tua harus turut andil dalam memberikan pendidikan berkualitas dan merata bagi anak di Indonesia.

Orangtua, khususnya Ibu merupakan guru pertama bagi anak. Peran seorang perempuan sangat krusial bagi pendidikan. Karena anak yang terlahir dari perempuan yang terdidik dapat mencetak pemimpin yang baik di masa mendatang.

Kesamaan visi

Hal ini mengemuka dalam bincang pendidikan digelar platform edukasi berbasis teknologi Quipper mengangkat tema "Pentingnya Kesadaran & Peran Perempuan dalam Pendidikan" di Jakarta (27/3/2019).

Baca juga: Rhenald Kasali: Negara Perlu Memperkuat Pendidikan Swasta

Tasya Kamila mantan penyanyi cilik lulusan Magister dari Columbia University yang baru saja bergabung menjadi Quipper Super Teacher menyampaikan, "Saya percaya generasi yang berkualitas lahir dari perempuan-perempuan cerdas."

Kesamaan visi antara Tasya dan Quipper untuk mencerdaskan anak Indonesia dengan membuka akses pendidikan berkualitas menjadi salah satu alasan Tasya bergabung menjadi Super Teacher.

"Saya juga ingin mengedukasi anak muda untuk cinta lingkungan melalui Geografi, pelajaran yang saya suka dan saya ajarkan di Quipper,” tandasnya.

Karakter belajar 

Namun mengedukasi anak muda dan mengajak mereka untuk belajar tidak semudah itu. Guru dan orangtua di rumah harus memahami benar bahwa setiap anak adalah individu yang berbeda dan unik. 

Memahami karakter pelajar khususnya remaja di tingkat SMP dan SMA secara psikologis dapat membantu mengoptimalkan belajarnya. "Pelajar di usia muda atau remaja biasanya memiliki cara pandangnya sendiri terhadap sesuatu," jelas psikolog  Tara de Thoars.

Ia menambahkan, "Pada dasarnya remaja itu keras kepala dan menyukai sesuatu yang sifatnya trial dan error. Jadi mereka senang melakukan hal baru."

Untuk itu ia mendorong proses pembelajar perlu dilakukan secara inovatif dan kreatif. "Dalam belajar juga demikian, metode baru, tidak melulu belajar di kelas dan belajar dua arah, berdiskusi atau menonton video cenderung membuat mereka menyerap informasi lebih baik,” tegasnya,

Super teacher

Sebagai perusahaan teknologi edukasi Quipper memahami faktor psikologis anak juga berpengaruh terhadap minat belajar. Oleh karena itu Quipper menghadirkan sosok inspiratif dan berprestasi sebagai Super Teacher.

Pada peluncurannya September 2018, selebriti yang telah bergabung adalah Vidi Aldiano dan Febby Rastanty. Saat ini Tasya Kamila juga bergabung untuk menginspirasi lebih banyak siswa di Indonesia.

Selain itu dalam Super Teacher pelajar SMP dan SMA diajak melihat fenomena terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan kaitannya dengan ilmu pengetahuan yang dipelajari di sekolah.

Dengan cara ini informasi yang disampaikan dapat dipahami lebih mudah. Apalagi video pembelajarannya didukung animasi dan grafis yang menarik.

“Melalui konten pendidikan berkualitas, kami mengajak pelajar berpikir kritis, menganalisa dan mampu menemukan relevansi penerapan ilmu pengetahuan terhadap kehidupan sehari-hari melalui video pembelajaran yang dibawakan Super Teacher," jelas Pipit Indrawati Head of Content Quipper Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau