KOMPAS.com - Universitas Budi Luhur (UBL) menggelar wisuda pada 10 April 2019 di Jakarta Convention Center, dengan peserta wisuda sebanyak 765 orang.
Peserta wisuda kali ini adalah mereka yang telah menyelesaikan studi Ahli Madya (D3), Sarjana (S1) dan Pasca Sarjana (S2) pada semester ganjil tahun ajaran 2018/2019 lalu.
Menjawab tantangan era "Revolusi Industri 4.0" dan mempersiapkan era "Masyarakat 5.0" menjadi pokok bahasan yang mengemuka dalam wisuda Universitas dan Akademi Sekretaris Budi Luhur kali ini.
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Prof. Ismunandar dalam orasi ilmiah wisuda menyampaikan tantangan pendidikan tinggi dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0 adalah mencetak SDM terampil, termasuk entrepreneur, unggul, berdaya saing tinggi, kompetitif, inovatif, dan bertanggung jawab.
Baca juga: SDM Berdaya Saing di Era Industri 4.0 Jadi Tantangan Dunia Pendidikan
"Pendidikan Tinggi dituntut untuk membangun Literasi Data, Literasi Teknologi, Literasi Manusia dan mampu menghasilkan lulusan yang menjadi pembelajar sepanjang hayat," tegas Prof. Ismunandar.
Hal senada juga ditekankan Illah Sailah, Kepala LLDikti Wilayah 3, "Selain menyediakan sumber daya unggul, peningkatan mutu kualitas pembelajar juga menjadi hal yang perlu diperhatikan untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0."
"Prose pembelajaran bervariasi berbasis teknologi sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan long life learner (pembelajar sepanjang hayat)," tegas Illah.
Dalam kesempatan sama, Ketua Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti, Kasih Hanggoro menyatakan Budi Luhur tidak ingin terjebak dalam "adu hebat-hebatan".
"Budi Luhur ingin hadir secara nyata di tengah masyarakat. Mulai dari membangun lapangan bulutangkis lingkungan RT terdekat, hingga pemberian beasiswa nusantara bagi suku-suku anak dalam dan pengiriman mahasiswa KKN ke pelosok tanah air," tegas Hanggoro.
Hal senada juga ditegaskan Prof. Didik Sulistyanto Rektor Universitas Budi Luhur. “Budi Luhur menjadi satu-satunya Perguruan Tinggi Swasta yang mewajibkan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa S1 nya," jelas Prof. Didik dalam sambutannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.