Mendorong Anak Cerdas Finansial di Era Digital

Kompas.com - 15/04/2019, 20:33 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Kehadiran teknologi dapat membentuk budaya konsumtif melalui paparan informasi yang menjadi pemicu untuk berbelanja.

Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, sebanyak 45,14 persen masyarakat Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi harga dan 32,19 persen untuk berbelanja online.

Fenomena ini terjadi di tengah rendahnya tingkat literasi keuangan dan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan keuangan.

Dalam hal pengelolaan keuangan, 54,9 persen masyarakat Indonesia menyusun anggaran keuangan bulanan. Namun, hanya 16,85 persen berkomitmen melaksanakan perencanaan keuangan. 

Melihat fakta ini, maka orangtua didorong untuk menyadari dan memperbaiki pengelolaan keuangan keluarga dan mulai melatih keterampilan anak kelola uang sejak dini.

Literasi finansial anak

Melihat hal ini, Citi Indonesia (Citibank) melalui payung kegiatan CSR-nya, Citi PeKa (Peduli dan Berkarya) dan Prestasi Junior Indonesia (PJI) mendorong literasi dan inklusi keuangan melalui program Digital Financial Literacy for Children bagi siswa sekolah dasar.

Baca juga: Apakah Anak Perlu Belajar tentang Literasi Keuangan?

Untuk mendapat manfaat program tersebut, 100 orangtua siswa SDN 18 Pemecutan, Denpasar memperoleh edukasi pentingnya mengajarkan pengelolaan uang kepada anak di tengah tingginya paparan budaya konsumtif melalui teknologi dalam Citi Parenting Talkshow bertajuk “Cerdas Finansial di Era Digital” (15/4/2019).

Director, Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia Elvera N. Makki mengutarakan, "Untuk mencapai kesejahteraan finansial, setiap individu perlu memiliki pemahaman yang memadai mengenai uang, membuat keputusan finansial yang cermat, dan mengelola uang dengan bijak sedari dini."

Ia berharap melalui program literasi keuangan berbasis digital ini, anak-anak belajar tentang konsep dasar keuangan dengan pendekatan interaktif yang aman, komprehensif dan menyenangkan.

Nilai dasar finansial

100 orangtua siswa SDN 18 Pemecutan, Denpasar memperoleh edukasi pentingnya mengajarkan pengelolaan uang kepada anak di tengah tingginya paparan budaya konsumtif melalui teknologi dalam Citi Parenting Talkshow bertajuk ?Cerdas Finansial di Era Digital? (15/4/2019).Dok. Citi 100 orangtua siswa SDN 18 Pemecutan, Denpasar memperoleh edukasi pentingnya mengajarkan pengelolaan uang kepada anak di tengah tingginya paparan budaya konsumtif melalui teknologi dalam Citi Parenting Talkshow bertajuk ?Cerdas Finansial di Era Digital? (15/4/2019).

"Kami juga mengajak orang tua dan guru bersinergi membangun karakter dan budaya kelola uang pada anak di rumah dan di sekolah. Program ini sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam menggalakkan Strategi Nasional Keuangan Inklusif ( SNKI),” lanjutnya.

Hal senada juga disampaikan Academic Advisor Prestasi Junior Indonesia Robert Gardiner. “Usia anak-anak merupakan momen tumbuh kembang yang di dalamnya penting untuk ditanamkan nilai-nilai dasar finansial," ujar Robert.

"Dalam program ini, anak-anak belajar orang tua mereka perlu bekerja atau berwirausaha untuk memperoleh uang. Anak perlu cermat dalam mengelola uang saku yang diberikan dengan menabung dan membelanjakan untuk hal-hal yang dibutuhkan," tambahnya.

Di kelas, siswa diberikan pengetahuan pentingnya menabung, memahami perbedaan kebutuhan dan keinginan, mengenali metode pembayaran, serta mempelajari kewirausahaan tingkat dasar dengan cara menyenangkan dan interaktif melalui gawai. 

Ia juga menyampaikan sejak tahun 2017 program Digital Financial Literacy for Children telah menjangkau 8.655 siswa-siswi dari 31 sekolah dasar di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, dan Denpasar.  

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau